Puncak rangkaian Dies Natalis Ke-41 FH Unsoed diisi orasi ilmiah
Momentum Dies Natalis adalah sebuah momentum yang tepat untuk melakukan kontemplasi ...
Purwokerto (ANTARA) - Puncak rangkaian Dies Natalis Ke-41 Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dengan tema "Bersama Membangun Fakultas Hukum yang Humanis dan Berkarakter" diisi dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Dr. Sri Wahyu Handayani, S.H., M.H., dan Dr. Aryuni Yuliantiningsih, S.H., M.H.
Sidang Terbuka Senat "Orasi Ilmiah Dalam Rangka Dies Natalis Ke-41 Fakultas Hukum Unsoed" tersebut digelar di Gedung Justisia FH Unsoed, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.
Dalam sambutannya, Dekan FH Unsoed Prof. Dr. Muhammad Fauzan, S.H., M.Hum. mengatakan rasa syukur dan bangga menjadi dua kata yang selalu menghiasi, dalam satu bulan terakhir khususnya keluarga FH Unsoed.
Menurut dia, hal itu disebabkan pada tanggal 13 Mei 2022, FH Unsoed tepat berusia 41 tahun, sehingga melalui tema "Bersama Membangun Fakultas Hukum yang Humanis dan Berkarakter", setiap aktivitas pembelajaran diharapkan dapat menghasilkan lulusan atau luaran atau hasil yang tidak hanya memiliki kemampuan intelektual yang mampu bersaing.
Namun juga mempunyai kepedulian untuk memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang yang lebih baik berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan serta memiliki jiwa dan semangat Panglima Besar Jenderal Soedirman yang religius, jujur, disiplin, dan semangat tanpa mengenal menyerah.
"Momentum Dies Natalis adalah sebuah momentum yang tepat untuk melakukan kontemplasi dan merenungkan serta mengevaluasi diri mengenai apa yang sudah diperbuat, apa yang dianggap sebagai sebuah keberhasilan, dan apa yang dianggap sebuah kegagalan dalam sebuah organisasi untuk dilakukan analisis. Sehingga ke depan, keberhasilan dapat kita tingkatkan, dan kegagalan bisa diperbaiki agar tidak terulang di masa yang akan datang," katanya.
Baca juga: Unsoed Purwokerto jalin kerja sama dengan Pemkab Pangandaran
Sementara dalam laporannya, Dekan FH Unsoed mengatakan pencapaian di bidang akademik adalah Akreditasi dengan Predikat Baik Sekali untuk Program Studi Doktor.
Ia juga memaparkan tentang pendirian pusat karier dan pusat prestasi mahasiswa, visiting lecturer dari luar negeri, akreditasi internasional, penyeragaman standar perkuliahan untuk S1, S2, dan S3, Akselarasi MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Magang, dan pertukaran mahasiswa.
"Selain itu, di bidang dua dilakukannya revitalisasi ruang dekanat, ruang administrasi mahasiswa, Gedung UKM, Gedung Pusat Informasi dan Kajian Hukum, pembuatan rang kelas dengan standar internasional. Di bidang Kemahasiswaan dan Alumni ada 11 kerja sama dengan beberapa instansi, prestasi tingkat nasional," katanya.
Sementara dalam orasi ilmiah berjudul "Rekonseptualisasi Kebijakan Pengendalian Alih Fungsi Tanah Pertanian Sawah Yang Berkeadilan Sosial", Dr. Sri Wahyu Handayani S.H., M.H. memaparkan suatu konsep yang meliputi penerapan procedural justice, substantive justice, implementation of justice pada saat membentuk dan mengimplementasikan kebijakan pengendalian alih fungsi tanah pertanian sawah sehingga menimbulkan trust pada masyarakat khususnya petani.
Salah satu cara mengimplementasikan konsep ini di antaranya adalah merevisi Pasal 31 Undang-Undang Cipta Kerja untuk kembali kepada aturan awal Pasal 19 ayat (4) UU Nomor 22 Tahun 2019 bahwa alih fungsi lahan budi daya pertanian meskipun untuk kepentingan umum, tidak diperbolehkan jika lahan pertanian telah memiliki jaringan pengairan yang lengkap.
Sedangkan Dr. Aryuni Yuliantiningsih, S.H., M.H. membawakan orasi yang berjudul "Mainstreaming Kebijakan Kelautan Nasional Untuk Mendukung Terwujudnya Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia".
Menurut dia, konsep tersebut akan memperbarui kurikulum menjadi berorientasi Visi Poros Maritim Dunia melalui penetapan mata kuliah hukum laut menjadi mata kuliah wajib yang diintegrasikan dengan riset-riset cluster maritime berbasis pendekatan interdisipliner. Reorientasi ini akan melahirkan Pusat Kajian Maritim Yang Terpadu dan terbangunnya budaya maritim bagi generasi muda.
Sidang Terbuka Senat tersebut dihadiri Rektor Unsoed, para Wakil Rektor, Wakil Bupati Banyumas, Bupati Kebumen, Bupati Purbalingga, para Dekan, Ketua Lembaga, Direktur Pascasarjana, mitra strategis, para Guru Besar, dosen, alumni, dan mahasiswa.
Baca juga: Himabisi Unsoed raih penghargaan dalam Anugerah ASA 2022
Baca juga: ZPT alami untuk jambu citra antarkan Etik raih gelar doktor
Sidang Terbuka Senat "Orasi Ilmiah Dalam Rangka Dies Natalis Ke-41 Fakultas Hukum Unsoed" tersebut digelar di Gedung Justisia FH Unsoed, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.
Dalam sambutannya, Dekan FH Unsoed Prof. Dr. Muhammad Fauzan, S.H., M.Hum. mengatakan rasa syukur dan bangga menjadi dua kata yang selalu menghiasi, dalam satu bulan terakhir khususnya keluarga FH Unsoed.
Menurut dia, hal itu disebabkan pada tanggal 13 Mei 2022, FH Unsoed tepat berusia 41 tahun, sehingga melalui tema "Bersama Membangun Fakultas Hukum yang Humanis dan Berkarakter", setiap aktivitas pembelajaran diharapkan dapat menghasilkan lulusan atau luaran atau hasil yang tidak hanya memiliki kemampuan intelektual yang mampu bersaing.
Namun juga mempunyai kepedulian untuk memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang yang lebih baik berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan serta memiliki jiwa dan semangat Panglima Besar Jenderal Soedirman yang religius, jujur, disiplin, dan semangat tanpa mengenal menyerah.
"Momentum Dies Natalis adalah sebuah momentum yang tepat untuk melakukan kontemplasi dan merenungkan serta mengevaluasi diri mengenai apa yang sudah diperbuat, apa yang dianggap sebagai sebuah keberhasilan, dan apa yang dianggap sebuah kegagalan dalam sebuah organisasi untuk dilakukan analisis. Sehingga ke depan, keberhasilan dapat kita tingkatkan, dan kegagalan bisa diperbaiki agar tidak terulang di masa yang akan datang," katanya.
Baca juga: Unsoed Purwokerto jalin kerja sama dengan Pemkab Pangandaran
Sementara dalam laporannya, Dekan FH Unsoed mengatakan pencapaian di bidang akademik adalah Akreditasi dengan Predikat Baik Sekali untuk Program Studi Doktor.
Ia juga memaparkan tentang pendirian pusat karier dan pusat prestasi mahasiswa, visiting lecturer dari luar negeri, akreditasi internasional, penyeragaman standar perkuliahan untuk S1, S2, dan S3, Akselarasi MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Magang, dan pertukaran mahasiswa.
"Selain itu, di bidang dua dilakukannya revitalisasi ruang dekanat, ruang administrasi mahasiswa, Gedung UKM, Gedung Pusat Informasi dan Kajian Hukum, pembuatan rang kelas dengan standar internasional. Di bidang Kemahasiswaan dan Alumni ada 11 kerja sama dengan beberapa instansi, prestasi tingkat nasional," katanya.
Sementara dalam orasi ilmiah berjudul "Rekonseptualisasi Kebijakan Pengendalian Alih Fungsi Tanah Pertanian Sawah Yang Berkeadilan Sosial", Dr. Sri Wahyu Handayani S.H., M.H. memaparkan suatu konsep yang meliputi penerapan procedural justice, substantive justice, implementation of justice pada saat membentuk dan mengimplementasikan kebijakan pengendalian alih fungsi tanah pertanian sawah sehingga menimbulkan trust pada masyarakat khususnya petani.
Salah satu cara mengimplementasikan konsep ini di antaranya adalah merevisi Pasal 31 Undang-Undang Cipta Kerja untuk kembali kepada aturan awal Pasal 19 ayat (4) UU Nomor 22 Tahun 2019 bahwa alih fungsi lahan budi daya pertanian meskipun untuk kepentingan umum, tidak diperbolehkan jika lahan pertanian telah memiliki jaringan pengairan yang lengkap.
Sedangkan Dr. Aryuni Yuliantiningsih, S.H., M.H. membawakan orasi yang berjudul "Mainstreaming Kebijakan Kelautan Nasional Untuk Mendukung Terwujudnya Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia".
Menurut dia, konsep tersebut akan memperbarui kurikulum menjadi berorientasi Visi Poros Maritim Dunia melalui penetapan mata kuliah hukum laut menjadi mata kuliah wajib yang diintegrasikan dengan riset-riset cluster maritime berbasis pendekatan interdisipliner. Reorientasi ini akan melahirkan Pusat Kajian Maritim Yang Terpadu dan terbangunnya budaya maritim bagi generasi muda.
Sidang Terbuka Senat tersebut dihadiri Rektor Unsoed, para Wakil Rektor, Wakil Bupati Banyumas, Bupati Kebumen, Bupati Purbalingga, para Dekan, Ketua Lembaga, Direktur Pascasarjana, mitra strategis, para Guru Besar, dosen, alumni, dan mahasiswa.
Baca juga: Himabisi Unsoed raih penghargaan dalam Anugerah ASA 2022
Baca juga: ZPT alami untuk jambu citra antarkan Etik raih gelar doktor