Semarang (ANTARA) - Peringatan Hari Jadi Klaten Ke-217 yang dilaksanakan di Pendopo Agung Setda Klaten dan diikuti secara virtual oleh jajaran Pemkab Klaten berjalan khidmat dan sederhana (28/7).
Jauh dari hiruk-pikuk kerumunan akibat pandemi COVID-19, melalui sambutannya Bupati Klaten Sri Mulyani mengirim pesan kesederhanaan dibalik baju putih dan serempang lurik yang dikenakan seluruh peserta upacara yang hadir terbatas sebanyak 60 pejabat itu.
“Diperingatan HUT Jadi Klaten ke-217 ini dilaksanakan secara sederhana. Tapi hari ini kita mengenakan seragam putih dan serempang lurik di leher. Ini simbol kalau kita semua warga Klaten masih punya semangat agar Klaten kembali pulih menjadi zona putih," katanya.
Klaten yang terbebas dari pandemi COVID-19 karena kasus COVID-19 di Klaten menjadi perhatian pusat dan provinsi, lanjutnya, tetapi harus mau bangkit.
"Maka terima kasih saya mengucapkan kepada seluruh jajaran TNI/ Polri, relawan dan jajaran Pemkab Klaten yang telah bergotong-royong mengatasi penularan COVID-19 sampai hari ini," kata Sri Mulyani.
Untuk selempang lurik, lanjutnya, adalah konsistensi dan makna kebanggaan daerah atas potensi Klaten yang harus dijaga dan lurik adalah produk kebanggaan masyarakat Klaten.
"Masyarakat khususnya ASN Klaten harus bangga dengan potensi sendiri. Serempang lurik ini simbol semangat kalau kita harus bangga dengan produk daerah," jelasnya.
Baca juga: Bupati Sri Mulyani pimpin penegakkan PPKM darurat di Klaten
Baca juga: PPKM diperpanjang, ini empat instruksi tegas Bupati Klaten
Diungkapkan Sri Mulyani kalau kondisi pandemi COVID-19 di Klaten belum aman, ada 1.966 warga Klaten yang meninggal dunia, jumlah komulatif terpapar Covid ada sekitar 28 ribu, 26 ribu dinyatakan sembuh, dan diharapkan melalui peringatan Hari Jadi Klaten ke-217 semua komponen harus ikhlas bekerja dan menguatkan semangat gotong-royong.
“Saya mengingatkan kepada seluruh ASN dan komponen Klaten agar terus bergotong-royong dan bekerja ikhlas mengatasi musibah pandemi ini Seperti tema yang diusung peringatan HUT Klaten tahun ini yakni Makarya kanti legowo sinartan pandonga amrih corona enggal sirna yang artinya diharapkan semua jajaran Pemkab Klaten dan masyarakat dapat bekerja dengan ikhlas dan doa semoga corona segera sirna," katanya.
Acara Peringatan Hari Jadi Klaten Ke-217 yang dilaksanakan terbatas dan sederhana sendiri berlangsung singkat sekitar 30 menit dilanjutkan dengan ziarah ke dua makam sejarah yang dikunjungi Bupati Sri Mulyani dan Forkompinda adalah Makam Melati dan Kajoran sebagai leluhur cikal bakal berdirinya Klaten.
Berita Terkait
DBD serang Klaten, 14 warga tewas
Senin, 1 April 2024 17:27 Wib
Pemkab Klaten antisipasi penularan antraks dari Gunungkidul
Jumat, 15 Maret 2024 10:01 Wib
Memanen hujan atasi krisis air di Desa Bunder
Sabtu, 9 Maret 2024 17:01 Wib
Tradisi Haul Agung dan Sadranan Sunan Pandanaran di Klaten
Jumat, 8 Maret 2024 14:56 Wib
PB Klaten dominasi ajang kejuaraan antar-klub di Kudus
Minggu, 25 Februari 2024 4:00 Wib
Terdaftar dua kepesertaan BPJAMSOSTEK, ahli waris terima double santunan kematian
Sabtu, 17 Februari 2024 14:55 Wib
Peningkatan kasus DB di Klaten jadi perhatian pemerintah
Jumat, 16 Februari 2024 15:59 Wib
Lagi, petugas KPPS di Klaten meninggal dunia bertambah
Jumat, 16 Februari 2024 10:33 Wib