"Uji coba pembelajaran tatap muka akan dilakukan di tingkat 35 SMP, 35 SMA, 35 SMK, dan 35 MA yang ada di Jateng, sedangkan untuk tingkat SD, TK, dan PAUD ditunda atas dasar masukan dari sejumlah ahli, termasuk Ikatan Dokter Indonesia," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, Senin.
Menurut dia, uji coba pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan dengan ketentuan ketat yakni pihak ekolah dan orang tua siswa wajib melakukan protokol kesehatan mulai dari berangkat sekolah, di dalam sekolah hingga pulang ke rumah masing-masing.
"Semua sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka juga harus menyiapkan sarana prasarana protokol kesehatan. SOP harus ketat dan kami akan minta laporan harian dari pelaksanaan itu," ujarnya.
Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka, kata dia, juga harus mempertimbangkan kondisi wilayah secara epidemologis sehingga Dinas Kesehatan dan Satgas Penanganan COVID-19 akan terus melakukan pemantauan, serta pendampingan pelaksanaan program ini.
"Selain itu, semua guru yang melaksanakan pembelajaran tatap muka, saya minta divaksin semuanya agar mereka aman. Saya sudah meminta Disdikbud dan Dinkes menginventarisasi sekolah yang akan melaksanakan tatap muka dan melakukan vaksinasi secepatnya," katanya.
Ia menyebutkan setelah uji coba tahap pertama sukses, maka akan dilakukan evaluasi pada 19-23 April 2021, kemudian uji coba tahap kedua akan digelar pada 26 April 2021-7 Mei 2021 dengan penambahan jumlah sekolah atau penambahan siswa.
"Sementara tanggal 12 Juli sampai September 2021 akan dilakukan uji coba tahap ketiga yang diharapkan sudah ada adaptasi baru. Bisa saja nanti sekolahnya ditambah atau jumlah siswanya yang ditambah dalam pelaksanaan itu," demikian Gandjar Pranowo.
Baca juga: PTM di Solo tergantung kesiapan tiga unsur
Baca juga: 24 sekolah di Solo uji coba pembelajaran tatap muka