Magelang (ANTARA) - Kota Magelang meraih Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2019 karena telah menerapkan berbagai program keselamatan pengendara di jalan raya di daerah itu.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Magelang Suryantoro dalam keterangan tertulis di Magelang, Selasa, menjelaskan IRSA 2019 sebagai apresiasi kepada pemerintah kabupaten, kota, dan provinsi yang telah menerapkan tata kelola keselamatan jalan.
Ia menyebut lima pilar sebagai acuan pemberian penghargaan itu, antara lain manajemen keselamatan jalan (safer management), jalan yang berkeselamatan (safer road), kendaraan yang berkeselamatan (safer vehicle), perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan (safer user), dan penanganan pra serta pascakecelakaan (pre and post-crash response)
"Kota Magelang mendapat penghargaan pada dua pilar, yaitu pilar kendaraan yang berkeselamatan dan pilar perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan," kata dia.
Dalam penghargaan itu, kata dia, Kota Magelang masuk kategori kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi, bersaing dengan Kota Depok, Kota Bogor, dan Kota Bukittinggi.
Baca juga: Wali Kota Magelang ingatkan ASN cegah korupsi sekecil apapun
Penghargaan IRSA 2019 diberikan Adira Insurance dan Majalah SWA dengan didukung Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas).
Penghargaan diserahkan kepada Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito oleh Direktur Transportasi Kementerian PPN/Bappenas Ikhwan Hakim dalam rangkaian kegiatan IRSA 2019 di Jakarta, Selasa.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengungkapkan tentang komitmen pemkot dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk terkait dengan keselamatan di jalan raya.
"Fasilitas kita lengkapi, mulai rambu, infrastruktur, dan kelengkapan lainnya. Ini agar masyarakat kita nyaman saat berkendara, aktivitas lancar, kecelakaan bisa dihindari," ucapnya.
Direktur Transportasi Kementerian PPN/Bappenas Ikhwan Hakim mengapresiasi pemerintah daerah yang telah berpartisipasi dalam IRSA 2019 dan berupaya meningkatkan keselamatan di jalan raya di Indonesia.
Keselamatan di jalan, katanya, harus dilihat sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia mengingat kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab kematian manusia nomor 2 setelah stroke, dengan korban jiwa hampir 30.000 orang per tahun. (hms).
Baca juga: Disperpusip Magelang sediakan buku untuk warga lapas