Shalat gaib dilaksanakan di halaman kantor PWNU Jawa Tengah di Jalan Dr Cipto Nomor 180 Semarang, Selasa malam, dengan dihadiri Ketua PWNU Jateng KH Ahmad Muzammil, Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah Sholahuddin Aly, Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kota Semarang Saiful Bahri.
Shalat gaib dan doa bersama juga diikuti oleh sejumlah kader GP Ansor PC Kota Semarang dari berbagai wilayah.
Ketua PWNU Jateng KH Ahmad Muzammil mengaku teringat dengan pesan Mbah Moen, sapaan akrab KH Maimoen Zubair, agar warga NU terus merawat hubungan baik dengan semua warga negara yakni hubungan antara nasionalis dan religius.
"Kalau religius-nasionalis ini bersatu maka Indonesia ini tetap kuat," katanya menirukan pesan dari Mbah Moen.
Baca juga: Keluarga relakan Mbah Moen dimakamkan di Mekkah
Menurut dia, kepergiaan Mbah Moen untuk selama-lamanya membuat umat Islam sangat merasa kehilangan sosok ulama besar yang kharimastik.
"Mari kita berdoa supaya Allah SWT memberikan pengganti yang terbaik lagi, mudah-mudahan kita bisa meneruskan perjuangan beliau mempertahankan ajaran Aswaja dan NKRI," ujarnya.
Ketua PW GP Ansor Jateng Sholahuddin Aly menambahkan wafatnya Mbah Moen merupakan duka mendalam, tidak hanya bagi warga Jateng, GP Ansor dan NU, namun semua anak bangsa.
"Maka cara yang dilakukan tak ada yang lain adalah mendoakan beliau," katanya.
Selama ini, lanjut Gus Sholah, Mbah Moen dikenal sebagai ulama panutan dan seorang kiai sepuh yang terdepan dalam memberikan "hujjah"dan tak henti-hentinya menguatkan GP Ansor tentang pentingnya cinta tanah air.
Ia menilai wafatnya Mbah Moen di Mekkah, telah sesuai harapan dan doa beliau, namun sebagai santri, dirinya merasa sangat kehilangan.
Baca juga: Selamat jalan Mbah Maimoen...