Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai sangat tidak tepat mengaitkan terlebih menyalahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atas terjadinya kericuhan dalam demonstrasi terkait dengan hasil pemilu.
"Tidak bisa disalahkan kepada seorang gubernur. Gubernur tak punya kewenangan untuk menahan orang-orang berdemonstrasi," kata Ujang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Selain itu, kata Ujang, gubernur juga tidak bisa mengontrol polisi karena kepolisian tidak berada di bawah gubernur.
"Jadi, tudingan tidak berdasar itu tidak memiliki nilai yang disematkan kepada Gubernur Anies," jelas Ujang.
Menurut Ujang, Anies telah melakukan apa yang menjadi bagian dari kewenangannya selaku gubernur seperti memastikan fasilitas kesehatan Provinsi DKI Jakarta bersiap siaga.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi salah satu sosok yang "disalahkan" terutama di media sosial atas kericuhan yang terjadi usai aksi di sekitar gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Ujang meminta semua pihak dapat menahan diri untuk tidak saling menyalahkan.
"Karena kita juga harus jaga negara ini agar aman dan damai," ujar Ujang.
Berita Terkait
Polisi tetapkan tersangka ricuh pertandingan PSIS lawan PSS
Rabu, 13 Desember 2023 21:18 Wib
Bos PSIS Semarang luka di kepala saat ricuh penonton di Stadion Jatidiri
Minggu, 3 Desember 2023 22:11 Wib
Ricuh, warnai akhir pertandingan PSIS lawan PSS
Minggu, 3 Desember 2023 18:50 Wib
PSIS Semarang pertanyakan sanksi penutupan sebagian tribun stadion
Jumat, 25 Agustus 2023 14:23 Wib
Ricuh final SEA Games Kamboja, AFC hukum pemain Timnas Indonesia
Kamis, 13 Juli 2023 5:10 Wib
Suporter ricuh, PSIS Semarang terima sanksi denda
Minggu, 16 April 2023 21:29 Wib
Polisi amankan lima orang saat demo ricuh depan Kantor Gubernur Jateng
Kamis, 13 April 2023 22:26 Wib
Pendukung PSIS dan PSS ricuh di Stadion Jatidiri Semarang
Minggu, 2 April 2023 22:58 Wib