Solo (ANTARA) - Pihak kepolisian dan pengemudi ojek online (ojol) di Solo, Jawa Tengah yang berunjuk rasa di depan Markas Brimob Batalyon C Pelopor Surakarta, melaksanakan shalat gaib untuk Affan Kurniawan, Jumat.
Aksi unjuk rasa itu semula juga berjalan dengan kondusif.
Kapolresta Surakarta Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo meminta maaf kepada para pengemudi ojol atas kejadian yang menimpa mendiang Affan Kurniawan.
“Kami menyampaikan permohonan maaf terhadap kejadian yang menimpa saudara Affan Kurniawan. Saya mewakili di sini dari Surakarta mohon maaf sebesar-besarnya,” katanya.
Selain itu, ia juga meminta para pengemudi ojol agar menyerahkan proses tersebut kepada aparat penegak hukum.
“Yang terlibat sudah diamankan dan diperiksa oleh penyidik Propam,” katanya.
Sementara perwakilan ojek online juga meminta kepolisian untuk tidak tebang pilih dalam penegakan hukum. Ia meminta agar oknum yang terlibat dalam kejadian yang menimpa pengemudi ojol di Jakarta Affan Kurniawan hingga meninggal dunia agar dihukum seberat-beratnya.
“Semoga jadi titik akhir, semoga aparat lebih baik dalam penegakan hukum. Kami minta aparat tidak tebang pilih. Kami minta oknum pihak Brimob diusut tuntas, kalau perlu dihukum seberat-beratnya. Kalau perlu dikeluarkan,” katanya.
Usai kedua pihak memberikan pernyataan, massa yang berada di luar pagar berusaha merangsek masuk dan merusak pagar depan bagian timur markas. Kejadian tersebut diikuti oleh pelemparan batu maupun botol dari arah luar ke dalam markas.
Sementara itu, hingga berita ini dikirim, aksi unjuk rasa dan pelemparan masih terjadi.
Baca juga: Kericuhan warga meluas hingga ke Jalan Raya Otista Jaktim

