Purbalingga Siap Kembangkan Budi Daya Bawang Merah
Purbalingga, ANTARA JATENG - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, siap mengembangkan budi daya bawang merah setelah uji coba penanaman komoditas itu di Desa Pakuncen dinilai berhasil, kata Bupati Purbalingga Tasdi.
"Pemkab sangat mengapresiasi keberhasilan uji coba budi daya tanaman bawang merah ini," katanya saat panen hasil uji coba penanaman bawang merah di lahan milik Kelompok Tani Bangkit Lestari, Desa Pakuncen, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Senin.
Pada tahun depan, pemkab akan mengembangkan pada areal yang lebih luas. Pertimbangannya, selain tipologi iklim dan cuaca yang cocok untuk budi daya bawang merah, seperti di Brebes, budi daya tanaman itu mampu mengangkat kesejahteraan petani.
Berdasarkan hasil perhitungan ubinan pada lahan uji coba tersebut, dalam 1 hektare mampu menghasilkan 29,4 ton.
Jika harga bawang merah basah Rp17 ribu per kilogram, hasil kotor yang diperoleh setiap hektare mencapai Rp499,8 juta dengan biaya produksi Rp110 juta/hektare.
Terkait dengan hal itu, Bupati berencana meluncurkan program "Bawang Merah Purbalingga" (Bamer Bangga) pada tahun 2018.
"Setelah uji coba bawang merah ini berhasil, tahun depan akan kami kembangkan. Dinas Pertanian agar memetakan wilayah mana saja yang bisa untuk dikembangkan bawang merah," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Purbalingga Lili Purwati mengatakan bahwa uji coba penanaman bawang merah pada tahun 2017 di atas lahan seluas 1,5 hektare di dua wilayah, yakni Kelompok Tani Bangkit Lestari Desa Pakuncen, Kecamatan Bobotsari, seluas 0,75 hektare, dan Kelompok Tani Karya Maju, Desa Majatengah, Kecamatan Kemangkon, seluas 0,75 hektare.
Dalam pelaksanaan uji coba tersebut, pihaknya mendatangkan petani bawang merah dari Brebes untuk melatih petani di Purbalingga.
Selain itu, lanjut dia, petani juga diajak studi lapangan ke petani bawang merah di Desa Parangtritis, Yogyakarta.
Bawang merah yang dikembangkan dalam uji coba itu adalah varietas Bima dan mulai ditanam pada tanggal 26 Februari hingga 7 April.
Hasil panen budi daya bawang merah di Pakuncen tersebut ternyata lebih bagus daripada budi daya bawang varietas Bima di Brebes karena struktur tanahnya masih subur dan tidak jenuh oleh bahan kimia pupuk atau pestisida.
Menurut pengurus Kelompok Tani Bangkit Lestari, Bambang Nuryono, kualitas bawang merah yang ditanam di Desa Pakuncen telah diakui petani pendamping yang didatangkan Dinas Pertanian Purbalingga dari Brebes.
"Sebelum dipanen, petani dari Brebes juga datang ke Pakuncen. Mereka menyebut jika bawang merah di Purbalingga lebih bagus karena kesuburan tanahnya masih baik," kata Bambang yang juga Ketua Kelompok Petani Hortikultura Purbalingga.
"Pemkab sangat mengapresiasi keberhasilan uji coba budi daya tanaman bawang merah ini," katanya saat panen hasil uji coba penanaman bawang merah di lahan milik Kelompok Tani Bangkit Lestari, Desa Pakuncen, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Senin.
Pada tahun depan, pemkab akan mengembangkan pada areal yang lebih luas. Pertimbangannya, selain tipologi iklim dan cuaca yang cocok untuk budi daya bawang merah, seperti di Brebes, budi daya tanaman itu mampu mengangkat kesejahteraan petani.
Berdasarkan hasil perhitungan ubinan pada lahan uji coba tersebut, dalam 1 hektare mampu menghasilkan 29,4 ton.
Jika harga bawang merah basah Rp17 ribu per kilogram, hasil kotor yang diperoleh setiap hektare mencapai Rp499,8 juta dengan biaya produksi Rp110 juta/hektare.
Terkait dengan hal itu, Bupati berencana meluncurkan program "Bawang Merah Purbalingga" (Bamer Bangga) pada tahun 2018.
"Setelah uji coba bawang merah ini berhasil, tahun depan akan kami kembangkan. Dinas Pertanian agar memetakan wilayah mana saja yang bisa untuk dikembangkan bawang merah," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Purbalingga Lili Purwati mengatakan bahwa uji coba penanaman bawang merah pada tahun 2017 di atas lahan seluas 1,5 hektare di dua wilayah, yakni Kelompok Tani Bangkit Lestari Desa Pakuncen, Kecamatan Bobotsari, seluas 0,75 hektare, dan Kelompok Tani Karya Maju, Desa Majatengah, Kecamatan Kemangkon, seluas 0,75 hektare.
Dalam pelaksanaan uji coba tersebut, pihaknya mendatangkan petani bawang merah dari Brebes untuk melatih petani di Purbalingga.
Selain itu, lanjut dia, petani juga diajak studi lapangan ke petani bawang merah di Desa Parangtritis, Yogyakarta.
Bawang merah yang dikembangkan dalam uji coba itu adalah varietas Bima dan mulai ditanam pada tanggal 26 Februari hingga 7 April.
Hasil panen budi daya bawang merah di Pakuncen tersebut ternyata lebih bagus daripada budi daya bawang varietas Bima di Brebes karena struktur tanahnya masih subur dan tidak jenuh oleh bahan kimia pupuk atau pestisida.
Menurut pengurus Kelompok Tani Bangkit Lestari, Bambang Nuryono, kualitas bawang merah yang ditanam di Desa Pakuncen telah diakui petani pendamping yang didatangkan Dinas Pertanian Purbalingga dari Brebes.
"Sebelum dipanen, petani dari Brebes juga datang ke Pakuncen. Mereka menyebut jika bawang merah di Purbalingga lebih bagus karena kesuburan tanahnya masih baik," kata Bambang yang juga Ketua Kelompok Petani Hortikultura Purbalingga.