Jepara (ANTARA) - Puluhan warga Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi sebagai upaya pemerintah memperluas keterampilan dan menciptakan peluang lapangan pekerjaan baru bagi para pekerja di Jepara.
"Total ada 88 peserta yang mengikuti pelatihan. Sedangkan jenis pelatihan yang disediakan cukup banyak sesuai minat masyarakat yang mengikuti pelatihan," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Diskop UKM Nakertrans) Kabupaten Jepara Samiadji saat pembukaan pelatihan di Gedung Shima Jepara, Selasa.
Di antaranya, kata dia, ada pelatihan untuk tour guide, kreator digital, pelatihan menjahit, tata kecantikan rambut, dan servis sepeda motor injeksi,
Jumlah peserta pelatihan untuk tour guide ada 20 orang, kreator digital 20 orang, kemudian untuk pelatihan menjahit, tata kecantikan rambut, dan servis sepeda motor injeksi masing-masing 16 orang.
Ia berharap dengan adanya pelatihan tersebut nantinya bisa menciptakan wirausaha baru, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran.
Sementara angka pengangguran terbuka di Kabupaten Jepara termasuk salah satu yang terendah di Jawa Tengah. Pada akhir tahun 2023 tercatat 3,35 persen, maka pada akhir 2024 turun menjadi 3,34 persen.
Hal ini berbanding lurus dengan penurunan angka kemiskinan, yaitu dari 6,61 persen menjadi 6,09 persen. Namun, tantangan ke depan adalah bagaimana angka tersebut terus bisa kita tekan lagi, dengan menciptakan lapangan kerja baru yang berkualitas dan berkelanjutan.
Dalam pembukaan tersebut, Wakil Bupati Jepara Muhammad Ibnu Hajar menyerahkan alat pelatihan kepada para peserta secara simbolis.
Ia juga menyemangati para peserta pelatihan berbasis kompetensi yang anggarannya bersumber dari dana bagi hasil cukai dan tembakau (DBHCHT).
"Pelatihan ini tidak hanya diarahkan agar bisa menjadi tenaga kerja yang siap pakai, tetapi lebih dari itu, diharapkan mampu menjadi wirausahawan-wirausahawan baru, yang dapat menciptakan lapangan kerja di lingkungan masing-masing," ujarnya.
Peserta pelatihan berbasis kompetensi, kata dia, juga didorong dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan peluang ekonomi bagi masyarakat.
Pelatihan tersebut, juga bagian konkret dari implementasi program Jepara Karya, salah satu program unggulan yang diusung dalam visi misi dengan menargetkan penciptaan 100.000 lebih lapangan kerja baru dalam lima tahun ke depan.
Dengan memperluas akses pelatihan dan sertifikasi melalui balai-balai latihan kerja, serta mendorong pertumbuhan sektor wirausaha baru, ingin memastikan bahwa setiap warga Jepara memiliki peluang untuk berdaya, berkarya, dan mandiri secara ekonomi.
"Jangan hanya puas menjadi pencari kerja, tetapi jadilah pencipta kerja. Jadikan keterampilan sebagai akses untuk mandiri secara ekonomi dan turut serta dalam menggerakkan roda pembangunan desa dan daerah," ujarnya.
Baca juga: Polres Jepara steriilkan gereja jelang Jumat Agung dan Paskah