Semarang (ANTARA) - Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia (PT KAI) mengimbau masyarakat lebih meningkatkan kesadaran terhadap keselamatan perkeretaapian mengingat masih tingginya angka kecelakaan yang di jalur rel maupun perlintasan sebidang di wilayah Daop 4 Semarang selama Triwulan I 2025.
Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo di Semarang, Rabu, menyebutkan selama periode Januari hingga Maret 2025 tercatat 21 kecelakaan yang terjadi di sepanjang jalur rel maupun perlintasan sebidang.
"Dari jumlah kejadian sebanyak itu, sebanyak 17 orang meninggal dunia," katanya.
Sebagian besar kecelakaan, lanjut dia, terjadi di sepanjang jalur perlintasan KA dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai 12 orang.
Franoto mengemukakan bahwa kondisi tersebut menunjukkan disiplin masyarakat di sekitar kawasan jalur kereta yang masih rendah.
Menurut dia, kecelakaan yang terjadi bukan hanya akibat kelalaian pengguna jalan, melainkan juga akibat masih banyak orang yang beraktivitas di sekitar jalur rel yang seharusnya tertutup.
Kecelakaan di sekitar perlintasan KA, lanjut Franoto, tidak hanya merugikan masyarakat maupun pengguna jalan, tetapi juga berdampak besar pada operasional kereta, seperti kerusakan sarana hingga keterlambatan perjalanan.
Oleh karena itu, dia mengimbau seluruh elemen masyarakat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersama meningkatkan kesadaran terhadap keselamatan perkeretaapian.
Ditegaskan pula bahwa keselamatan operasional kereta api sebagai prioritas utama ditentukan oleh peran serta dan kepedulian semua pihak.

KAI ungkap disiplin warga sekitar jalur kereta masih rendah


Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo. ANTARA/I.C. Senjaya