"Penghapusan ratusan kendaraan bermotor ini akan bisa menghemat dana sekitar Rp2,5 miliar per tahun dari biaya operasional dan perawatan," kata Kepala Bidang Aset Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Pemkot Surakarta Sugiarto di Solo, Kamis.
Kendaraan bermotor yang dihapus itu, lanjutnya, rata-rata umurnya sudah tua mencapai puluhan tahun, yaitu motor produksi di bawah tahun 2002 dan untuk mobil masih akan dilihat dahulu kondisinya.
"Ada 295 motor dan 32 mobil. Saat ini kita sedang melakukan cek fisik terhadap kendaraan-kendaraan itu," katanya.
Ia mengatakan penghapusan ratusan aset kendaraan itu mampu menghemat anggaran dalam APBD Pemkot Surakarta. Kendaraan itu menggunakan Pertamax sebagai bahan bakar, padahal motor dan mobil itu kondisinya ada yang sudah tidak prima lagi, sehingga akan boros BBM. "Tetapi belum tentu semuanya akan dihapus, kita lihat dahulu hasil cek fisiknya nanti," katanya.
Dikatakannya, proses penghapusan diperkirakan akan selesai pada akhir November 2012. Namun setelah dihapus, belum ada keputusan akan diapakan kendaraan-kendaraan itu. Tetapi ada tiga alternatif yang bisa dilakukan yakni dengan dimusnahkan, dijual, atau dihibahkan.
"Keputusan akan diapakan kendaraan itu berada di tangan Sekda, tentunya dengan persetujuan Wali Kota," katanya.
Sugiarto mengatakan apabila nanti keputusan yang diambil adalah dijual, maka penjualannya lewat Kantor Lelang Negara, untuk menghindari adanya titipan. "Kalau dijual biasanya lewat Kantor Lelang Negara, biar tidak ada titipan. Namun, masih belum dirinci berapa nilai aset kendaraan-kendaraan yang akan dihapuskan dari aset tersebut," katanya.
Disebutkan kendaraan yang akan dihapuskan dari aset Pemkot Surakarta tersebut dahulu dibeli dengan menggunakan dana APBD dan dipakai di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) berada di tangan DPPKA, sedangkan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dipegang oleh masing-masing pemakai.
"Kalau BPKB kita yang pegang, tetapi STNK berada di tangan SKPD yang menggunakan. Sebelum dihapuskan kita sudah minta untuk STNK dan kunci kendaraan dikumpulkan," katanya.

