"Perbaikan bangunan ini sudah berlangsung dan diperkirakan membutuhkan waktu tiga minggu baru selesai. Upaya ini di antaranya untuk menyambut program Visit Jateng 2013," kata Heli Irtiqo, penjaga Anjungan Wonosobo di Semarang, Minggu.
Heli mengaku Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Wonosobo sudah tiga kali melakukan perbaikan gedung dan untuk kali ini anggaran perbaikan sekitar Rp95 juta.
Perbaikan gedung dan penataan ruangan diharapkan juga bisa menjadi upaya untuk mengoptimalkan anjungan seperti tujuan awal yakni sebagai ajang promosi baik potensi pariwisata, ekonomi, investasi, seni dan budaya, dan pertanian.
Untuk promosi, anjungan didesain sebagai ruang pameran produk khas Wonosobo seperti souvenir serta kulinernya.
Kerajinan khas Wonosobo adalah dari bambu Cendani berupa kaligrafi bambu. Sementara makanan khasnya carica, keripik jamur, dan kacang Dieng.
"Pada saat libur sekolah kemarin, ada sekitar 2.000 yang datang ke Anjungan Wonosobo ini," katanya.
Heli mengatakan bahwa anjungan yang ada di Maerokoco adalah representasi dari 35 kabupaten-kota yang ada di Provinsi Jateng. Bahkan tidak hanya bentuk bangunan anjungan, tetapi luas anjungan juga disesuaikan dengan luas daerahnya.
Di samping anjungan terdapat gundukan tanah yang merepresentasikan Gunung Sumbing, serta ada representasi Gunung Sindoro, Gunung Dieng, dan Waduk Wadaslintang.

