Semarang (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin menyebut berdirinya Kalimasada Travel Tour Haji & Umrah yang diinisiasi oleh Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Jateng merupakan wujud kemandirian ekonomi warga Nahdlatul Ulama (NU).
Pada peresmian Kalimasada Travel Tour Haji & Umrah di Semarang, Jawa Tengah, Rabu, Yasin mengatakan usaha tersebut menjadi bukti nyata pesantren dan para kiai untuk berperan aktif, bukan hanya dalam bidang dakwah tetapi juga pada penguatan ekonomi keumatan.
Ia mengatakan berdirinya tour and travel haji dan umrah tersebut juga bagian dari perhatian terhadap kesejahteraan para guru madrasah diniyah (madin) dan guru pesantren.
"Travel ini didedikasikan untuk para guru madin dan guru-guru pesantren. Insya Allah, pemberangkatan pertama akan dilakukan untuk para kiai, termasuk yang dipimpin oleh Kiai Machin bersama kawan-kawan," jelasnya.
Yasin menilai model usaha seperti ini menarik karena berbeda dari travel umrah pada umumnya. Selain melayani jamaah, sebagian besar hasil usahanya akan disisihkan untuk kegiatan sosial dan keagamaan di lingkungan madrasah dan pesantren.
"Biasanya travel umroh hanya melayani jamaah umum, tapi kali ini justru dari jamaah haji untuk guru-guru. Sebagian besar hasilnya akan disisihkan untuk pergerakan sosial dan keagamaan. Ini yang saya sangat apresiasi," katanya.
Ia menambahkan pemerintah daerah mendukung penuh langkah ini, terlebih di tengah banyaknya kasus travel umrah yang tidak amanah. Keberadaan Kalimasada diharapkan menjadi contoh pengelolaan travel yang profesional, transparan, dan berpihak kepada kepentingan umat.
"Pemerintah tentu sangat mendukung langkah seperti ini karena banyak pemberitaan tentang travel umroh yang tidak amanah. Dengan adanya PT Kalimasada, semoga bisa menjadi wadah yang benar-benar bisa dipercaya serta membawa kemanfaatan untuk perjuangan," katanya.
Ia juga berharap Kalimasada dapat mengembangkan program sosial yang berdampak langsung bagi para guru dan masyarakat pesantren.
"Ke depan ini bisa dikembangkan, misalnya melalui program bedah rumah untuk guru, yang dananya bersumber dari hasil kegiatan travel umrah ini," katanya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan doa dan harapan agar Kalimasada segera mencapai target 10.000 anggota jamaah agar bisa memperoleh izin operasional tersendiri dari pemerintah.
"Selamat, dan saya berdoa semoga segera tercapai target pendaftaran 10.000 anggota jamaah agar bisa mendapatkan izin tersendiri. Ini luar biasa karena bisa membantu guru, madrasah, dan masyarakat sekitar," katanya.

