Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan, pihaknya berupaya untuk mengurai kepadatan lalu lintas yang berpotensi terjadi di pusat oleh-oleh, seperti di Jalan Pandanaran Semarang.
"Tantangannya parkir memang. Karena kadang-kadang kan pemudik itu enggak mau jalan jauh ya," katanya, usai memantau arus mudik di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jumat.
Menurut dia, upaya memecah konsentrasi pemudik di pusat oleh-oleh tersebut akan dilakukan dengan menyosialisasikan titik-titik penjualan oleh-oleh yang tersebar di berbagai wilayah.
Ia mengatakan, banyak titik penjualan oleh-oleh di Kota Semarang, dan tidak hanya di Jalan Pandanaran yang selama ini sudah banyak dikenal pemudik.
"Kami harus sampaikan bahwa titik oleh-oleh dan pusat perbelanjaan yang disiapkan oleh Kota Semarang ini banyak. Dan titik oleh-olehnya sudah tidak hanya di (Jalan) Pandanaran. Jadi, bisa ke berbagai tempat," katanya.
Upaya sosialisasi, kata dia, salah satunya dilakukan melalui laman resmi Pemerintah Kota Semarang yang menginformasikan mengenai keberadaan titik-titik penjualan oleh-oleh.
"Mungkin bisa diklik nanti di lamannya Pemkot Semarang ya. Kalau mau cari bandeng itu bisa ada di Jalan Pamularsih ya. Kemudian, kalau mau cari Lumpia itu bisa di Mataram, dan lain sebagainya," katanya.
Ia berharap langkah tersebut bisa membantu mengurai kepadatan di pusat oleh-oleh Jalan Pandanaran yang selalu dipadati pemudik setiap tahun.
"Mudah-mudahan, dengan kami menginformasikan secara lebih jelas dan lebih gencar proses kepadatan di Pandanaran ini bisa terurai," kata Agustina.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Semarang Danang Kurniawan mengatakan kemungkinan pengaturan parkir untuk mengurai kepadatan di Jalan Pandanaran.
"Mungkin nanti kami izinkan (parkir) satu sisi. Kemudian, yang selain itu kami tampung di gedung gedung parkir yang sudah ada," katanya.