Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menegaskan bahwa isu lingkungan bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan penentu stabilitas ekonomi dan keberlanjutan kota.
"Ekonomi yang tangguh tidak mungkin dibangun tanpa ketahanan lingkungan dan sistem pangan yang kuat," katanya, saat membuka "Outlook Ekonomi 2026", di Semarang, Selasa.
Menurut dia, tema utama yang diangkat dalam forum tersebut, yakni "Semarang Tangguh melalui Sistem Pangan dan Ekonomi Hijau yang Berkelanjutan" sudah tepat.
"Acara ini untuk membicarakan pada 2026 itu kita mau apa, sehingga masing-masing dari stakeholder ini bisa bersiap untuk bersinergi dan membangun kota Semarang di 2026," katanya.
Karena itu, kata dia, Pemerintah Kota Semarang menempatkan ketahanan pangan dan kualitas lingkungan sebagai fondasi pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029.
"Tadi saya sampaikan Rp700 miliar, kita prioritaskan untuk itu. Rp500 miliar di antaranya adalah untuk infrastruktur pengendalian banjir, sampai dengan mengurus pemukiman yang masih belum tertata dengan rapi," katanya.
"Terus untuk ketahanan pangan, ada sekitar Rp200 miliar, yang itu juga termasuk adalah pengendalian harga yang ada di pasar-pasar," lanjutnya.
Ia menilai bahwa kekuatan terbesar Semarang terletak pada karakter masyarakat yang adaptif dan kolaboratif.
Terbukti, program seperti Pak Rahman (pasar murah) dan Kempling Semar berhasil menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi karena kolaborasi dan menghilangkan ego sektoral sangat penting dalam menyelesaikan masalah bersama.
"Kalau kita mau menjadi Semarang lebih hijau (lingkungannya, red.), kemudian ekonomi hijau, itu nggak bisa sendiri. Makanya kita kumpulkan semua 'stakeholder' ini, komplit nih. Dari mulai akademisi pengusaha, ada para pelaku, praktisi, komplit," katanya.
Agustina berharap Semarang dapat tumbuh lebih hijau, lebih inklusif, dan lebih resilien untuk mewujudkan Semarang yang semakin hebat dan tangguh di tahun 2026.
Terlebih, "Penguatan Sistem Pangan Kota yang Berkelanjutan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup" menjadi tema Prioritas Pembangunan Daerah Kota Semarang Tahun 2026.
"Bertemunya semua pendapat itu nanti akan menentukan detail teknis dari pelaksanaan anggaran maupun kebijakan di 2026," pungkasnya.

