Disnakertrans Jateng luncurkan Klintas P2JT tekan angka pengangguran
Semarang (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah meluncurkan program Klintas P2JT (Kolaborasi Lintas Sektor untuk Percepatan Penurunan Angka Pengangguran di Jawa Tengah) untuk menekan angka pengangguran.
Kepala Disnakertrans Jateng Ahmad Aziz, di Semarang, Kamis, menyampaikan bahwa Klintas P2JT merupakan respons konkret terhadap tantangan ketenagakerjaan di Jateng.
Ia menjelaskan bahwa P2JT merupakan pengembangan aplikasi "e-Makaryo" yang dikembangkan oleh Disnakertrans Jateng karena memerlukan kolaborasi antarpemangku kepentingan untuk bersama-sama menekan angka pengangguran.
"Kolaborasi sangat penting ya, sangat strategis," katanya saat peluncuran program Klintas P2JT di Kantor Disnakertrans Jateng.
Melalui Klintas P2JT, Disnakertrans Jateng berupaya menekan angka pengangguran di Jateng melalui pendekatan kolaboratif lintas sektor yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat.
Dengan program Klintas P2JT, ia mengatakan, ketika investor mau berinvestasi akan bisa langsung mengetahui informasi tenaga kerja yang dibutuhkan.
"Sekarang eranya sudah IT (teknologi informasi). Ketika ada investor di Dinas Penanaman Modal (DPMPTSP), ketika menginvestasikan maka harapannya sudah dapat informasi berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, jabatannya apa, kapan dibutuhkan dan lain sebagainya," katanya.
Ketika kebutuhan tenaga kerja kurang, kata dia, maka bisa langsung terkoneksi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng terkait lulusan SMK yang sesuai dengan bidang kerjanya sehingga bisa langsung disiapkan tenaga kerja yang kompeten.
Pihaknya juga mengintegrasikan aplikasi "e-Makaryo" dengan Disnaker kabupaten/kota sehingga bisa diinformasikan kepada para pencari kerja yang ada di daerah masing-masing.
Mengenai angka pengangguran, ia menyebutkan, tahun ini ada penurunan pengangguran dari 5,13 persen menjadi 4,78 persen yang diharapkan dengan adanya program tersebut pengangguran kembali berkurang.
Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno mengatakan upaya menekan angka pengangguran memerlukan kolaborasi dengan berbagai pihak karena pemerintah tidak bisa berjalan sendiri.
Ia berharap, pengembangan "e-Makaryo" dengan Klintas P2JT akan membuat pencari kerja dipertemukan kepada perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.
Selain itu, kata dia, identifikasi potensi tenaga kerja dan investasi harus dilakukan karena investasi di Jateng harus menarik tenaga kerja dari wilayah tersebut.
Baca juga: Dua orang tewas akibat truk tabrak ruko di Semarang
Kepala Disnakertrans Jateng Ahmad Aziz, di Semarang, Kamis, menyampaikan bahwa Klintas P2JT merupakan respons konkret terhadap tantangan ketenagakerjaan di Jateng.
Ia menjelaskan bahwa P2JT merupakan pengembangan aplikasi "e-Makaryo" yang dikembangkan oleh Disnakertrans Jateng karena memerlukan kolaborasi antarpemangku kepentingan untuk bersama-sama menekan angka pengangguran.
"Kolaborasi sangat penting ya, sangat strategis," katanya saat peluncuran program Klintas P2JT di Kantor Disnakertrans Jateng.
Melalui Klintas P2JT, Disnakertrans Jateng berupaya menekan angka pengangguran di Jateng melalui pendekatan kolaboratif lintas sektor yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat.
Dengan program Klintas P2JT, ia mengatakan, ketika investor mau berinvestasi akan bisa langsung mengetahui informasi tenaga kerja yang dibutuhkan.
"Sekarang eranya sudah IT (teknologi informasi). Ketika ada investor di Dinas Penanaman Modal (DPMPTSP), ketika menginvestasikan maka harapannya sudah dapat informasi berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, jabatannya apa, kapan dibutuhkan dan lain sebagainya," katanya.
Ketika kebutuhan tenaga kerja kurang, kata dia, maka bisa langsung terkoneksi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng terkait lulusan SMK yang sesuai dengan bidang kerjanya sehingga bisa langsung disiapkan tenaga kerja yang kompeten.
Pihaknya juga mengintegrasikan aplikasi "e-Makaryo" dengan Disnaker kabupaten/kota sehingga bisa diinformasikan kepada para pencari kerja yang ada di daerah masing-masing.
Mengenai angka pengangguran, ia menyebutkan, tahun ini ada penurunan pengangguran dari 5,13 persen menjadi 4,78 persen yang diharapkan dengan adanya program tersebut pengangguran kembali berkurang.
Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno mengatakan upaya menekan angka pengangguran memerlukan kolaborasi dengan berbagai pihak karena pemerintah tidak bisa berjalan sendiri.
Ia berharap, pengembangan "e-Makaryo" dengan Klintas P2JT akan membuat pencari kerja dipertemukan kepada perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.
Selain itu, kata dia, identifikasi potensi tenaga kerja dan investasi harus dilakukan karena investasi di Jateng harus menarik tenaga kerja dari wilayah tersebut.
Baca juga: Dua orang tewas akibat truk tabrak ruko di Semarang