Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah, mengajak paguyuban sektor informal, seperti pembatik, membentuk pos kesehatan kerja yang langsung dibina oleh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Rabu, mengatakan pemeriksaan kesehatan secara berkala penting dilakukan untuk mengetahui tingkat kesehatan dari masing-masing pekerja agar bisa mengurangi risiko kecelakaan kerja.
"Kami berupaya agar masyarakat yang berkecimpung di sektor informal, seperti pembatik, perlu dilindungi derajat kesehatannya dengan berbagai upaya diantaranya membentuk pos kesehatan kerja," katanya.
Menurut dia, terwujudnya pekerja sehat dan mandiri ditentukan oleh kesuksesan memberdayakan masyarakat, pekerja, dan dunia usaha, serta kemitraan.
Pos kesehatan kerja, kata dia, merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat di kelompok pekerja informal, terutama dalam upaya promosi, preventif untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan, dengan prinsip dari, oleh, dan untuk, kelompok pekerja mandiri, kecil, dan mikro, di masyarakat.
"Di dalam pos kesehatan kerja ini merupakan kegiatan yang didirikan dari, oleh, dan untuk, pekerja batik itu sendiri," katanya.
Slamet Budiyanto mengatakan pembentukan pos kesehatan kerja di tempat kerja ini bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan pada pekerja, meningkatkan pengetahuan pekerja tentang kesehatan kerja, serta meningkatkan kewaspadaan pekerja terhadap risiko dan bahaya kerja.
Dengan adanya pos kesehatan kerja, kata dia, pekerja dapat mendeteksi secara dini permasalahan kesehatan kerja dan memperoleh pelayanan kesehatan kerja yang terjangkau.
"Kami berharap ada upaya pemberdayaan dari para pembatik mengetahui peningkatan derajat kesehatannya. Ada beberapa perusahaan yang sudah membentuk pos," katanya.