Pertamina dan DLH Pasang QR Code Tanaman Kebun Raya Indrokilo Boyolali
Semarang (ANTARA) - Pertamina bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Boyolali melalui program Corporate Social Resonsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), mengembangkan sarana edukasi keanekaragaman hayati berbasis digital dengan memasang QR Code pada tanaman Kebun Raya Indrokilo di Kabupaten Boyolali yang akan terhubung ke website resmi www.kebunrayaindrokilo.boyolali.go.id.
Hal tersebut disampaikan Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho dalam keterangan pers di Semarang pada Selasa (15/11) sebagai bentuk kepedulian dan pelestarian alam terhadap lingkungan sekitar, khususnya sekitar unit operasi Fuel Terminal Boyolali.
“Ini merupakan bentuk inventarisasi sekaligus edukasi keanakaragaman hayati khususnya pada tanaman-tanaman yang ada di Kebun Raya Indrokilo,” kata Brasto.
Dengan adanya QR Code yang terpasang pada tanaman, menurutnya akan memudahkan pengunjung dan wisatawan untuk lebih mengenal jenis-jenis tanaman, terutama tanaman khas atau endemik.
“Harapannya masyarakat akan semakin mengenal keanekaragaman hayati yang ada di sekitar dan terdorong untuk dapat memelihara dan melestarikannya,” kata Brasto.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebun Raya Indrokilo Lilik Tri Wahyuni mengatakan setidaknya ada 100 tanaman yang sudah terpasang QR Code dengan 3 warna klasifikasi tanaman berdasarkan status kerentanan tanaman mengacu kepada Internasional Union for Conservation of Nature’s (IUCN).
“Pada tanaman dengan status Extinct in The Wild (EW) atau punah di alam liar (hanya ditemukan di lokasi penangkaran khusus) kami beri warna merah, untuk tanaman dengan status Endangered (EN) atau terancam punah, sementara untuk tanaman yang termasuk Least Concern (LC) atau risiko rendah dan Near Threatened (NT) atau hamper terancam diberi warna hijau,” katanya.
Lilik menambahkan sebelumnya pihaknya juga sudah bekerjasama dengan Pertamina dalam upaya eksplorasi tanaman di Kecamatan Juwangi untuk menambah koleksi kebun dengan tema Tanaman Dataran Rendah Jawa Bagian Timur.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepedulian yang diberikan Pertamina kepada Kebun Raya Indrokilo dalam melestarikan kenakeragaman hayati di wilayah kami,” kata Lilik.
Brasto menjelaskan upaya Pertamina dalam memberikan edukasi keanekaragaman hayati di Kebun Raya Indroklio merupakan salah satu wujud komitmen Pertamina terhadap implementasi aspek ESG (Environment, Social, Governance).
“Selain itu program ini juga mendukung pemerintah khususnya dalam berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), utamanya pada poin 4 (Pendidikan Berkualitas) dan poin 15 (Ekosistem Daratan),” tutup Brasto.
Hal tersebut disampaikan Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho dalam keterangan pers di Semarang pada Selasa (15/11) sebagai bentuk kepedulian dan pelestarian alam terhadap lingkungan sekitar, khususnya sekitar unit operasi Fuel Terminal Boyolali.
“Ini merupakan bentuk inventarisasi sekaligus edukasi keanakaragaman hayati khususnya pada tanaman-tanaman yang ada di Kebun Raya Indrokilo,” kata Brasto.
Dengan adanya QR Code yang terpasang pada tanaman, menurutnya akan memudahkan pengunjung dan wisatawan untuk lebih mengenal jenis-jenis tanaman, terutama tanaman khas atau endemik.
“Harapannya masyarakat akan semakin mengenal keanekaragaman hayati yang ada di sekitar dan terdorong untuk dapat memelihara dan melestarikannya,” kata Brasto.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebun Raya Indrokilo Lilik Tri Wahyuni mengatakan setidaknya ada 100 tanaman yang sudah terpasang QR Code dengan 3 warna klasifikasi tanaman berdasarkan status kerentanan tanaman mengacu kepada Internasional Union for Conservation of Nature’s (IUCN).
“Pada tanaman dengan status Extinct in The Wild (EW) atau punah di alam liar (hanya ditemukan di lokasi penangkaran khusus) kami beri warna merah, untuk tanaman dengan status Endangered (EN) atau terancam punah, sementara untuk tanaman yang termasuk Least Concern (LC) atau risiko rendah dan Near Threatened (NT) atau hamper terancam diberi warna hijau,” katanya.
Lilik menambahkan sebelumnya pihaknya juga sudah bekerjasama dengan Pertamina dalam upaya eksplorasi tanaman di Kecamatan Juwangi untuk menambah koleksi kebun dengan tema Tanaman Dataran Rendah Jawa Bagian Timur.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepedulian yang diberikan Pertamina kepada Kebun Raya Indrokilo dalam melestarikan kenakeragaman hayati di wilayah kami,” kata Lilik.
Brasto menjelaskan upaya Pertamina dalam memberikan edukasi keanekaragaman hayati di Kebun Raya Indroklio merupakan salah satu wujud komitmen Pertamina terhadap implementasi aspek ESG (Environment, Social, Governance).
“Selain itu program ini juga mendukung pemerintah khususnya dalam berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), utamanya pada poin 4 (Pendidikan Berkualitas) dan poin 15 (Ekosistem Daratan),” tutup Brasto.