Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meminta agar pengawasan distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji di wilayah tersebut diperketat seiring dengan momentum Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
"Harus dimitigasi betul. Di posko-posko yang kita siapkan, semuanya kita monitor," katanya, usai menerima audiensi General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Fanda Chrismianto, di Semarang, Rabu.
Menurut dia, kecukupan stok BBM dan elpiji harus dibarengi mitigasi risiko di lapangan agar tidak terjadi kelangkaan maupun penyalahgunaan.
Sebab, pada momentum Nataru, berpotensi terjadi lonjakan kebutuhan energi, baik BBM maupun elpiji sehingga pengawasan distribusi tetap menjadi faktor krusial, terutama untuk energi bersubsidi.
Dalam audiensi tersebut, Pertamina Patra Niaga melaporkan kondisi stok BBM dan elpiji di Jateng per 23 Desember 2025 berada pada level mencukupi. Stok solar tercatat aman untuk 18,3 hari, Pertalite 10,3 hari, dan Pertamax 19 hari.
Sedangkan stok elpiji berada pada level 2,4 hari dan diperbarui setiap hari mengikuti pola konsumsi masyarakat.
Sementara itu, General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Fanda Chrismianto mengatakan, bahwa wilayah Jateng dan DIY diprediksi mengalami lonjakan permintaan energi karena menjadi pusat berbagai kegiatan nasional selama periode Nataru.
"Kami memprediksi akan terjadi lonjakan permintaan. Ini sudah kami koordinasikan dengan sektor-sektor terkait," katanya.
Ia menjelaskan bahwa Pertamina telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Nataru dan memastikan seluruh sarana serta infrastruktur dalam kondisi siap.
Pertamina juga menyiapkan berbagai layanan tambahan untuk mengantisipasi kondisi darurat.
"Kami sudah melakukan simulasi ketika terjadi kondisi darurat, termasuk yang berkaitan dengan potensi bencana hidrometeorologi," katanya.
Menurut dia, Pertamina menyiapkan tambahan pasokan BBM sekitar 10.000–11.000 kiloliter, sementara untuk elpiji disiapkan penambahan fakultatif sebesar 5 persen meski saat ini realisasi tambahan baru sekitar 1,5 persen.
Untuk mendukung kelancaran distribusi, Pertamina juga mengoperasikan SPBU Siaga yang buka 24 jam, agen LPG Siaga, layanan motoris untuk membantu konsumen yang kehabisan BBM saat macet, mobil tangki kantong, serta layanan Call Center 135.
Selain itu, tersedia fasilitas Serambi MyPertamina yang ramah keluarga dan dapat dimanfaatkan secara gratis.
"Di wilayah Jawa Tengah dan DIY, Serambi MyPertamina tersedia di Rest Area KM 379A, KM 360B, serta di Bandara Yogyakarta International Airport," pungkasnya.

