Boyolali (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah melakukan pelacakan (tracking) terhadap 4.473 ekor hewan ternak untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah itu.
"Dari pelacakan terhadap 4.473 ekor hewan ternak itu, ada 360 ekor suspek dan 21 ekor positif terpapar PMK," kata Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali Lucia Dyah Suciati usai rapat koordinasi penanganan PMK di Boyolali, Rabu.
Lucia menjelaskan kasus PMK di Boyolali sejak 7 Mei 2022, awalnya sebanyak 15 ekor sapi di Desa Singosari Mojosongo positif, kemudian ada penambahan tiga ekor sapi dan tiga ekor kambing di Ampel.
Baca juga: Terdampak PMK, harga sapi di Temanggung anjlok
"Kami melakukan pelacakan hingga Rabu ini, dari 4.473 ekor hewan ternak, ada 360 ekor suspek dan 21 ekor positif PMK. Dari jumlah hewan ternak yang suspek dan positif itu, yang sembuh dari PMK sebanyak 41 ekor," kata Lucia.
Dia menjelaskan daerah yang masuk zona merah PMK dan sudah ada hewan yang dinyatakan positif PMK, yakni Mojosongo dan Ampel. Daerah yang masuk zona kuning ada enam kecamatan, yakni Selo, Gladaksari, Cepogo, Musuk, Tamansari, dan Karanggede.
Pihaknya terus melakukan pelacakan dan hasilnya langsung ditangani serta dilakukan penyemprotan disinfektan pada semua pasar dan kandang hewan ternak. Biosecurity untuk para peternak juga dilakukan.
Selain itu, petugas kesehatan hewan melakukan pengobatan bagi ternak yang suspek dan positif PMK yang dipimpin oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnakkan. Hewan ternak positif diberikan pengobatan antibiotik, vitamin, dan penurun panas.
Upaya pencegahan antara lain dengan penyemprotan sarana prasarana, mulai dari pengangkutan, kandang hingga pasar hewan yang dibantu PMI dan kepolisian untuk mencegah masuknya sapi dari luar.
Setelah ada perkembangan dari hasil pelacakan, kemudian dirapatkan dan Bupati Boyolali M Said Hidayat menyampaikan dalam upaya mencegah penyebaran yang lebih luas meminta untuk menutup sementara pasar hewan di Boyolali.
Baca juga: Perdagangan ternak diperketat untuk antisipasi PMK
Dengan penutupan sementara pasar hewan itu, dapat mengendalikan dan mencegah penyebaran yang lebih luas. Semua pasar hewan di Boyolali selama 15 hari akan ditutup sementara untuk mencegah penularan yang lebih luas.
Ada lima pasar hewan di Boyolali. Rencananya ditutup sementara mulai tanggal 27 Mei hingga 10 Juni mendatang. Lima pasar Hewan itu ada di Jelok Cepogo, Karanggede, Nogosari, Simo, dan Ampel.
Baca juga: Bupati ingatkan warga waspada PMK, namun jangan panik
Berita Terkait
Pemkab Sukoharjo antisipasi penyakit mulut dan kuku
Jumat, 3 Mei 2024 18:00 Wib
Ternak Boyolali kembali diserang PMK, ini langkah pemkab
Minggu, 28 April 2024 15:50 Wib
Dokter anjurkan anak pakai masker untuk cegah penyakit saat pancaroba
Minggu, 28 April 2024 6:05 Wib
Konimex sebut pentingnya jaga nutrisi untuk kualitas hidup yang baik
Jumat, 26 April 2024 18:06 Wib
RSUD Batang: Penyakit tidak menular mendominasi layanan kesehatan
Jumat, 26 April 2024 16:32 Wib
Dinkes catat kasus penyakit DBD di Boyolali mulai berkurang
Kamis, 25 April 2024 8:46 Wib
Polresta Banyumas tangkap 81 tersangka selama Operasi Pekat Candi 2024
Rabu, 27 Maret 2024 13:55 Wib
Disnakan sebut Boyolali masih aman penyakit Antraks
Selasa, 19 Maret 2024 15:00 Wib