Batang (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang, Jawa Tengah siap menggelar ujian sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) secara luring yang rencananya pada 19-24 April 2021.
Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Batang Achmad Taufiq di Batang, Kamis, mengatakan pertimbangan pelaksanaan ujian sekolah secara tatap muka atau luring ini karena dinilai menghasilkan mutu pendidikan yang lebih objektif dibandingkan dengan melalui daring.
"Hanya saja, kami belum bisa memastikan bagaimana hasil capaian prestasi pendidikan para siswa karena sebelumnya proses pembelajaran dilaksanakan secara daring," katanya.
Baca juga: Ujian kelulusan SMP di Boyolali bakal digelar secara luring
Achmad Taufiq yang didampingi Sekretaris Dinas Dikbud, Sabar Mulyono, itu mengatakan secara nyata apabila ujian sekolah dilaksanakan secara tatap muka maka akan menghasilkan nilai ujian yang objektif karena peserta didik benar-benar melakukan ujian tertulis sebagaimana mestinya.
Sebelum COVID-19, kata dia, proses pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka saja belum tentu dipahami peserta didik, apalagi jika dilaksanakan secara daring.
"Secara daring pun belum tentu anak melaksanakan pembelajaran itu dengan sungguh-sungguh. Ada yang sekadar absen di depan tetapi setelah itu sudah tidak mengikuti pembelajaran, hal ini berbeda jika pembelajaran tatap muka, jika belum paham maka mereka bisa bertanya langsung kepada guru," katanya.
Ia mengatakan pada masa pandemi COVID-19, Ujian Nasional ditiadakan sedangkan penentuan kelulusan siswa berdasarkan kondisi pelaksanaan ujian oleh satuan pendidikan.
Ujian yang dilaksanakan, kata dia, sebenarnya bisa menggunakan evaluasi terhadap nilai rapor atau prestasi, nilai tugas, serta ujian daring maupun luring, sedangkan pihak satuan pendidikan diberikan pilihan untuk menentukan alternatif ujian yang dianggap sesuai.
"Akan tetapi, kami lebih condong memilih penilaian secara luring karena jika ujian digelar secara daring belum tentu siswa benar-benar mengerjakan materi soal. Pada ujian sekolah nanti, kami juga akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat," katanya.
Kepala SMP Negeri 3 Batang Bambang Purwantyono mengatakan ujian sekolah yang akan digelar serentak ini bukan pengganti Ujian Nasional karena pada 2020 tidak dilaksanakan menyusul kondisi pandemi masih terlalu parah.
"Meski saat ini pandemi COVID-19 belum bisa dikatakan turun secara drastis tetapi jika ujian sekolah maupun pembelajaran tatap muka dilaksanakan dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan ketat maka insyaallah semuanya akan aman," katanya.
Baca juga: Bupati Banyumas klaim uji coba PTM tidak ada kendala
Baca juga: Guru di Kudus wajib vaksin untuk belajar tatap muka