Sensus penduduk secara daring di Kudus masih minim
Kudus (ANTARA) - Warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang mengikuti Sensus Penduduk 2020 secara mandiri melalui sistem berbasis daring (online) hingga Selasa masih minim karena belum mencapai 1 persen dari target 23 persen warga yang mengikuti sensus tersebut.
"Selama 2 pekan ini, baru 1.400 keluarga di Kabupaten Kudus yang memanfaatkan sensus secara mandiri melalui sistem berbasis daring," kata Kepala Badan Pusat Statistik Kudus Rahmadi Agus Santosa di Kudus.
Sementara itu, jumlah keluarga yang menjadi sasaran sensus mencapai ratusan ribu keluarga yang tersebar di sembilan kecamatan, yakni Kecamatan Kota, Bae, Dawe, Gebog, Mejobo, Jekulo, Kaliwungu, Jati, dan Undaan.
Dalam rangka memenuhi target sensus penduduk secara daring, BPS juga melakukan rapat koordinasi dengan pemkab, kecamatan, dan sejumlah instansi.
Baca juga: Kalangan milenial diimbau berpartisipasi dalam sensus penduduk daring
Ia berharap rapat koordinasi dengan semua desa/kelurahan yang akan diteruskan kepada masyarakat hingga tingkat rukun tetangga agar jumlah warga yang mengikuti sensus penduduk secara daring makin bertambah.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga siap memberikan sosialisasi kepada masyarakat desa ketika ada kegiatan di desa.
Sebelumnya, Pemkab Kudus mengajak semua aparatur sipil negara (ASN) untuk ikut menyukseskan Sensus Penduduk 2020 dengan memanfaatkan sensus daring sebagai bentuk dukungan pemda terhadap kegiatan sensus penduduk tersebut.
Adapun total ASN di Kabupaten Kudus sebanyak 7.140 orang yang tersebar di sejumlah OPD.
Tahap sensus daring yang dijadwalkan mulai 15 Februari hingga 31 Maret 2020.
Bagi penduduk yang belum melakukan sensus penduduk secara daring, kata dia, akan dilakukan sensus secara wawancara mulai 1 hingga 31 Juli 2020.
Saat memasuki tahapan sensus penduduk secara tatap muka, BPS Kudus akan menerjunkan sebanyak 890 petugas pencacah lapangan ditambah 300 personel sebagai koordinator tim sensus penduduk.
Baca juga: Ribuan warga mulai ikuti sensus penduduk daring
Baca juga: ASN Kudus diminta jadi pelopor sensus penduduk secara online
"Selama 2 pekan ini, baru 1.400 keluarga di Kabupaten Kudus yang memanfaatkan sensus secara mandiri melalui sistem berbasis daring," kata Kepala Badan Pusat Statistik Kudus Rahmadi Agus Santosa di Kudus.
Sementara itu, jumlah keluarga yang menjadi sasaran sensus mencapai ratusan ribu keluarga yang tersebar di sembilan kecamatan, yakni Kecamatan Kota, Bae, Dawe, Gebog, Mejobo, Jekulo, Kaliwungu, Jati, dan Undaan.
Dalam rangka memenuhi target sensus penduduk secara daring, BPS juga melakukan rapat koordinasi dengan pemkab, kecamatan, dan sejumlah instansi.
Baca juga: Kalangan milenial diimbau berpartisipasi dalam sensus penduduk daring
Ia berharap rapat koordinasi dengan semua desa/kelurahan yang akan diteruskan kepada masyarakat hingga tingkat rukun tetangga agar jumlah warga yang mengikuti sensus penduduk secara daring makin bertambah.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga siap memberikan sosialisasi kepada masyarakat desa ketika ada kegiatan di desa.
Sebelumnya, Pemkab Kudus mengajak semua aparatur sipil negara (ASN) untuk ikut menyukseskan Sensus Penduduk 2020 dengan memanfaatkan sensus daring sebagai bentuk dukungan pemda terhadap kegiatan sensus penduduk tersebut.
Adapun total ASN di Kabupaten Kudus sebanyak 7.140 orang yang tersebar di sejumlah OPD.
Tahap sensus daring yang dijadwalkan mulai 15 Februari hingga 31 Maret 2020.
Bagi penduduk yang belum melakukan sensus penduduk secara daring, kata dia, akan dilakukan sensus secara wawancara mulai 1 hingga 31 Juli 2020.
Saat memasuki tahapan sensus penduduk secara tatap muka, BPS Kudus akan menerjunkan sebanyak 890 petugas pencacah lapangan ditambah 300 personel sebagai koordinator tim sensus penduduk.
Baca juga: Ribuan warga mulai ikuti sensus penduduk daring
Baca juga: ASN Kudus diminta jadi pelopor sensus penduduk secara online