Jakarta, (Antaranews Jateng) - ZTE dilaporkan telah mengajukan paten desain layar lipat kepada regulator Hak Kekayaaan Intelektual China CNIPA pada awal tahun ini, yang baru saja diterbitkan oleh organisasi tersebut.
Sebelumnya, ZTE telah meluncurkan ponsel layar lipat ZTE Axon M 2017 yang menggunakan dua layar terpisah 5,2 inci yang dihubungkan dengan engsel.
Desain seperti ini jelas bukan teknologi yang sama dengan Samsung, Huawei, LG yang diharapkan akan diluncurkan tahun depan. Rupanya, ZTE ingin bergabung dalam daftar pabrikan ponsel yang akan menawarkan perangkat ponsel layar lipat.
Dikutip dari Phone Arena, Senin, desain yang diajukan ZTE tersebut berbeda dari Axon M, namun mirip dengan bentuk yang diluncurkan Samsung bulan lalu.
Paten ZTE tersebut mengungkap layar eksternal di bagian depan di mana ketika terbuka penuh perangkat akan menjadi tablet. Sementara, di bagian belakang, terdapat dua kamera dan pemindai sidik jari.
ZTE tidak memasukkan ukuran layar dalam paten tersebut, namun ukuran layar akan dua kali ukuran layar eksternal. Dan, tidak seperti perangkat Samsung yang ditampilkan bulan lalu, layar eksternal dan internal sama tingginya.
Perlu dicatat bahwa ZTE telah mengajukan permohonan paten pada 27 Februari tahun ini.
Selama kuartal pertama 2018, ZTE adalah produsen smartphone terbesar keempat di Amerika Serikat. Namun, karena larangan ekspor yang terjadi selama musim semi dan musim panas, Motorola mengambil alih posisi itu selama kuartal kedua dan ketiga tahun ini, menurut data Counterpoint.
Dengan tuduhan pemerintah Amerika Serikat yang menyebut Huawei dan ZTE sebagai ancaman keamanan nasional, perangkat lipat ZTE tersebut diragukan dapat sampai ke Amerika Utara, demikian Phone Arena.
Baca juga: ZTE akan terus bereksperimen dengan ponsel layar lipat
Baca juga: Trump teken RUU larang pemerintah pakai teknologi Huawei-ZTE
Baca juga: Australia larang Huawei dan ZTE pasok perangkat 5G