"Setelah sisa kebakaran Pasar Talun dibersihkan, akan dibangun pasar darurat di tempat tersebut," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Pasar Kabupaten Magelang, Bambang Dwi Purnomo di Magelang, Selasa.
Ia mengatakan, dengan keputusan tersebut maka tiga tempat yang sempat menjadi alternatif mendirikan pasar darurat, yakni di belakang Balai Desa Dukun, di Lapangan Banyubiru, dan di belakang pasar yang terbakar atau sebelah timur pasar tidak akan digunakan.
Bambang menuturkan, saat ini memasuki proses lelang untuk membersihkan sisa kebakaran pasar. Setelah bersih, maka DPU akan menghitung biaya pembangunan pasar darurat.
"Pembangunan pasar darurat akan menggunakan dana tak terduga, namun besarannya belum ditentukan karena masih menunggu hasil penghitungan dari DPU," katanya.
Ia mengatakan, pertimbangan pembangunan pasar darurat dilakukan di bekas pasar yang terbakar, karena masyarakat baik pedagang maupun pembeli lebih memilih tempat tersebut karena lokasinya strategis.
Seandainya dibangun di Lapangan Banyubiru, katanya, memang tempatnya memadai dan bisa menampung semua pedagang tetapi lokasinya terlalu jauh dari pasar semula.
"Untuk sementara pasar darurat di bekas pasar yang terbakar, nanti kalau pasar mau dibangun maka juga akan dimasukkan anggaran untuk pembangunan pasar darurat," katanya.
Ia mengatakan, pembangunan Pasar Talun belum bisa dipastikan pelaksanaannya, kemungkinan akan dianggarkan pada APBD 2013 atau APBD perubahan 2013.
Menyinggung sebagian pedagang telah mendirikan lapak di lahan warga di sebelah timur pasar, dia mengatakan, tidak apa-apa sambil menunggu pembangunan pasar darurat.
"Nanti kalau pasar darurat sudah jadi, mereka bisa masuk ke pasar darurat," katanya.

