Purwokerto (ANTARA) - Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (MGMP PAI) SMP Provinsi Jawa Tengah mengapresiasi penyelenggaraan Lomba Mata Pelajaran Agama Islam dan Seni Islami (Mapsi) XIV Jenjang SMP Tingkat Jateng Tahun 2025 di Kabupaten Banyumas.
"Pelaksanaan Lomba Mapsi di Banyumas luar biasa dan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain. Dari sisi penyelenggaraan dan hasil, semua berjalan sangat baik," kata Ketua MGMP PAI SMP Jateng Syaekhudin setelah Penutupan Lomba Mapsi XIV Jenjang SMP Tingkat Jawa Tengah di Purwokerto, Kabupaten Kamis.
Ia mengatakan Lomba Mapsi merupakan kegiatan tahunan, sehingga MGMP PAI akan selalu melaksanakannya baik dibantu maupun tidak dibantu oleh dukungan anggaran dari pemerintah daerah.
Kendati demikian, pihaknya mengharapkan adanya dukungan dari APBD karena Lomba Mapsi merupakan kegiatan yang berkelanjutan.
Dalam hal ini, setelah lomba di tingkat provinsi akan dilanjutkan dengan Lomba Mapsi Nasional pada November 2025.
"Jadi ada dua cabang lomba yang dipertandingkan di jenjang nasional, yakni Pidato dan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ)," katanya.
Akan tetapi, katanya, dari dua cabang lomba tersebut, masing-masing hanya satu orang yang bakal mewakili Jateng di tingkat nasional.
Oleh karena itu, kata dia, juara 1 cabang lomba Pidato putra maupun putri dan juara 1 MTQ putra maupun putri dalam Lomba Mapsi XIV Jenjang SMP tersebut akan dipertandingkan lagi untuk dicari yang terbaik guna mewakili Jateng di tingkat nasional.
Disinggung mengenai tuang rumah penyelenggaraan Lomba Mapsi XV Jenjang SMP Tingkat Jateng Tahun 2026, dia mengatakan, hal itu hingga saat sekarang belum ditentukan.
"Lokasi pelaksanaan Lomba Mapsi XV tahun depan masih akan dirapatkan," kata Syaekhudin.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Joko Wiyono menilai pelaksanaan Lomba Mapsi XIV Jenjang SMP Tingkat Jateng di Purwokerto berjalan lancar serta berhasil menampilkan nilai Islam bernuansa Nusantara yang humanis, sejuk, dan mengedukasi.
"Kami menekankan integrasi nilai kultural dan teologikal sebagai wujud penguatan kebinekaan dan Islam bernuansa Nusantara," katanya.
Ia mengatakan hal tersebut merupakan langkah agar anak-anak memahami bahwa Islam itu humanis, sejuk, dan mengedukasi.
Bahkan, kata dia, sosok punakawan bernama Bawor yang digunakan sebagai maskot lomba tersebut merupakan bagian dari simbol kerakyatan.
Dia mengakui sebagai tuan rumah, hasil yang diperoleh kafilah Banyumas dalam ajang tersebut belum maksimal meskipun capaiannya cukup baik dengan perolehan satu medali emas atau sebagai juara 1 untuk cabang lomba Tartil Putra.
"Daerah lain tentu juga menyiapkan diri dengan matang. Ini ajang kompetisi, dan secara umum hasil Banyumas tetap membanggakan," kata dia.
Berdasarkan hasil penilaian dari seluruh cabang lomba, kafilah Kabupaten Magelang ditetapkan sebagai Juara Umum Lomba Mapsi XIV Jenjang SMP Tingkat Jateng Tahun 2025, sehingga berhak memboyong piala bergilir.
Baca juga: Bupati sebut Lomba Mapsi bentuk generasi cerdas dan berakhlak

