Solo (ANTARA) - Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Jawa Tengah menggelar Borobudur Travel Mart and Expo di The Sunan Hotel Solo, Jawa Tengah, 22-23 Oktober.
Ketua Panitia Borobudur Travel Mart and Expo 2025 yang juga Ketua BPPD Jateng Ari Martanto di Solo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan pada kegiatan tersebut akan bersifat bussines to bussines (B to B) sehingga akan ada pertemuan antara seller dan buyer yang bergerak di sektor pariwisata.
“Kami mengundang industri pariwisata di Jateng secara B to B. Buyer kami travel agent. Kami akan mengundang 100 travel agent,” katanya.
Ia mengatakan untuk travel agent yang diundang ada dari dalam Jawa atengah dan dari luar provinsi.
“Karena kami akan memasarkan Jawa Tengah, jadi kami undang daerah lain untuk datang ke Jateng. Untuk industri pariwisata yang kami undang mulai dari Semarang, Magelang, Solo, dan daerah pendukung Solo,” katanya.
Ari mengatakan tahun ini akan menghadirkan 50 seller yang mayoritas berasal dari Jawa Tengah dan DIY. Selain itu bakal ada 30 UMKM yang akan memamerkan produknya dalam sesi pameran atau expo yang terbuka untuk umum.
Meski menargetkan 100 travel agent, dikatakannya, dari pendaftaran yang dilakukan secara daring saat ini sudah ada 200 calon buyer.
Selanjutnya ia akan menyeleksi lantaran kuota yang tersedia terbatas.
"Terus terang kami kaget, yang mendaftar hampir 200. Padahal kapasitas kami terbatas. Ini menunjukkan BTMX sangat diminati," jelasnya
Ia mengatakan seleksi buyer dilakukan dengan melihat rekam jejak dan minat mereka menjual paket wisata di Jawa Tengah.
"Buyer yang kami undang itu kami pilih selektif. Kami lihat dulu track record-nya dan apa minat mereka untuk menjual Jawa Tengah. Jadi bukan hanya sekadar ikut untuk jalan-jalan," katanya.
Selain itu, nantinya untuk 50 buyer dari luar provinsi yang lolos akan mendapatkan fasilitas, seperti penjemputan di bandara atau stasiun serta akomodasi di hotel.
Pada kesempatan yang sama, anggota BPBD Jateng Bambang Irawan mengatakan meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke Jawa Tengah tidak lepas dari pengembangan dan peningkatan pemasaran pariwisata yang dilakukan Badan Promosi Pariwisata Jateng.
"Meskipun ini menjadi salah satu event supporting, jumlah wisatawan di Jateng itu totalnya baik wisatawan mancanegara maupun nusantara naik 22 persen dibanding tahun 2024 dengan jumlah total wisatawan sekitar 69.480.000," katanya.
Jumlah pengeluaran wisatawan yang berkunjung ke Jateng juga meningkat.
Pihaknya mencatat data terakhir tahun 2024 itu pengeluaran wisatawan nusantara yang datang ke Jawa Tengah sekitar Rp5,4 juta/kunjungan.
“Angka ini relatif tinggi dibandingkan survei di Solo. Di Solo ini sekitar Rp1,2 juta- Rp 1,4 juta. Ini yang menginap di hotel," ungkap dia.
Sedangkan untuk wisatawan mancanegara pengeluarannya sekitar 730 USD.
"Jadi relatif tinggi dibanding provinsi lainnya selain Bali dan mungkin DKI dan Jawa Barat. Itu naik sekitar 20 persen dibanding tahun lalu," kata dia.

