Pati (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pati terus mendorong peningkatan hasil pertanian melalui berbagai inovasi dan metode baru, salah satunya target pencapaian produksi padi hingga 10 ton per hektare, yang kini memasuki tahap sosialisasi kepada kelompok tani di seluruh desa.
"Saat ini kami sedang dalam tahapan sosialisasi metode untuk mencapai target 10 ton per hektare. Sosialisasi sudah dilakukan di lebih dari 60 persen desa, dan ditargetkan selesai seluruhnya pada bulan September 2025," kata Bupati Pati Sudewo di Pati, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengungkapkan sosialisasi dilakukan melalui koordinasi intensif antara camat, kepala desa, penyuluh pertanian lapangan (PPL), dan kelompok tani.
Dari sejumlah desa yang mendapatkan sosialisasi, kata dia, sejumlah kelompok tani bahkan sudah mulai menerapkan metode baru tersebut, dengan hasil yang cukup menggembirakan.
"Kalau sebelumnya hanya 11 desa yang bisa mencapai 10 ton lebih, sekarang sudah lebih dari 30 desa. Ini membuktikan metode baru berhasil, dan persoalan seperti kekurangan air dapat diatasi melalui sistem yang kami terapkan," ujarnya.
Selain fokus pada peningkatan produktivitas, Pemkab Pati juga menargetkan pengurangan ketergantungan terhadap pupuk kimia dengan meningkatkan penggunaan pupuk organik.
"Langkah ini melibatkan TNI, yang akan membantu penyebaran mikroba ke seluruh lahan pertanian guna memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan," ujarnya.
Dengan peningkatan kapasitas produksi dan kualitas, diharapkan sektor pertanian di Kabupaten Pati mampu menjadi tulang punggung ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Pemprov Jateng salurkan 13.625 kg benih padi untuk petani Grobogan

