Grobogan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyalurkan bantuan benih padi dari Kementerian Pertanian 13.625 kilogram untuk petani di Kabupaten Grobogan yang sebelumnya terdampak banjir.
"Pemerintah Provinsi Jateng menggandeng pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, serta Bank Indonesia turun tangan memberikan bantuan bagi para petani yang terdampak banjir," kata Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin saat menyerahkan bantuan benih padi di Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, Kamis.
Dia mengatakan Kabupaten Grobogan daerah yang mempunyai peran penting dalam menjaga ketahanan nasional, karena menjadi produsen padi unggulan.
"Kabupaten Grobogan menyumbang hampir 10 persen dari kontribusi pangan Jateng. Maka lahan pertanian yang sudah masuk rencana tata ruang wilayah (RTRW) harus kita pertahankan. Tidak boleh dialihfungsikan," ujarnya.
Nantinya, kata dia, tantangan pangan semakin kompleks. Faktornya antara lain perubahan iklim dan alih fungsi lahan.
"Panjenengan (petani) semua merupakan pahlawan pangan Indonesia. Maka menjaga lahan dan hasil panen merupakan bagian dari perjuangan kita bersama," ujarnya.
Bupati Grobogan Setyo Hadi menjelaskan banjir yang terjadi pada pertengahan Mei 2025 telah merusak 373 hektare sawah dan 15 hektare tembakau di Kecamatan Tegowanu. Tanaman padi yang masih berusia 25–30 hari terendam dan mengalami puso. Sebanyak 439 rumah warga juga terdampak.
"Titik jebol di Sungai Renggong sudah selesai diperbaiki, sedangkan sejumlah tanggul kritis lainnya masih dalam proses," ujarnya.
Ia menegaskan Grobogan daerah terluas kedua di Jawa Tengah dengan potensi pertanian mencapai 124.000 hektare. Komoditas unggulan, meliputi padi, jagung, kedelai, bawang merah, pisang, tebu, dan tembakau.
"Bantuan ini bukan hanya dukungan moril, tetapi harapan nyata bagi kami untuk bangkit demi ketahanan pangan dan kesejahteraan petani," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah Defransisco Dasilva Tavares menambahkan pemberian bantuan ini bagian dari langkah strategis nasional untuk meningkatkan produksi pangan.
"Swasembada pangan adalah bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo. Grobogan dan Demak jadi titik penting untuk penguatan produksi pertanian," ujarnya.
Bantuan untuk penanganan sawah terdampak banjir di Kabupaten Grobogan, antara lain benih padi dari Kementerian Pertanian 13.625 kilogram untuk luas lahan 545 hektare, diberikan kepada 16 kelompok tani di Kabupaten Grobogan.
Selain itu, mesin pompa air dan alat transplanter dari Bank Indonesia untuk Kelompok Tani Ngudi Raharjo dan Kelompok Tani Ngudi Mulyo I, 28 unit rumah burung hantu (rubuha) untuk pengendalian hama, dalam rangka peningkatan produktivitas tanaman padi.
Baca juga: Pola tanam padi Grobogan bisa ditiru daerah lain

