Pekalongan (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP), Jawa Tengah, berkomitmen mewujudkan Kampus Ramah Disabilitas dan Kampus inklusif melalui pengenalan aplikasi "Hear Me".
Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Aslam Fatkhudin di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa pencapaian ini menjadi tonggak penting bagi kampus dalam mengembangkan lingkungan pendidikan tinggi yang inklusif, sekaligus menjadi inspirasi bahwa keterbatasan bukan hambatan untuk berkarya.
"UMPP terus mendorong mahasiswa, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus untuk uji pemanfaatan ataupun menghasilkan inovasi teknologi yang berdampak positif bagi masyarakat," katanya.
Ia yang didampingi Ketua Program Studi D3 Manajemen Informatika UMPP Tya memberikan apresiasi mendalam atas semangat, kreativitas, dan kepedulian sosial penyandang disabilitas Ika Riski Damayanti.
"Aplikasi "Hear Me" memiliki fitur-fitur utama seperti konversi teks ke suara dan respons visual, yang dapat membantu penyandang tunarungu dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar secara lebih mandiri," katanya.
Menurut dia, pemanfaatannya memuaskan terutama setelah diuji coba secara langsung di lingkungan di SLB Muhammadiyah Pekajangan, dengan respons positif dari para siswa dan guru.
Pengenalan aplikasi "Hear Me" ini menunjukkan adanya komitmen kampus inklusif dan ramah disabilitas. Salah satu buktinya hadir dari Program Studi Diploma Tiga (D3) Manajemen Informatika melalui pemanfaatan sebuah aplikasi karya inovatif dari mahasiswi disabilitas Ika Riski Damayanti.
Pada kegiatan presentasi pra-pendadaran tugas akhir yang dilaksanakan Kamis (16/7) Ika Riski Damayanti memaparkan pemanfaatan hasil karya teknologi berupa aplikasi berbasis Android bernama "Hear Me" yang dirancang khusus untuk membantu komunikasi penyandang tuna rungu.
Pemanfaatan Aplikasi ini merupakan bagian dari tugas akhir ini, pengambilan data dan masukan langsung dari SLB Muhammadiyah Pekajangan sebagai lokasi melakukan observasi lapangan.

