Kudus (ANTARA) - Instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) di Rumah Potong Ayam (RPA) Tabarruk di Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dinilai layak menjadi percontohan untuk daerah lain, kata Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin.
"Tadi di ujung juga bisa dipelihara ikan. Ini suatu inovasi yang bagus harus ditiru. Kalau IPALnya sudah diperhatikan, saya yakin proses produksinya juga akan lebih diperhatikan," ujarnya di sela-sela meninjau IPAL di RPA Tabarruk Krenak Desa Gondosari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Rabu.
Pengelolaan limbah yang benar, kata Taj Yasin, merupakan kewajiban dalam menjaga lingkungan dari potensi kerusakan. Hal itu juga menjadi bagian dalam memastikan jaminan makanan halal dan kualitas proses produksinya.
Menurut dia, keberadaan RPA Tabarruk mampu menguatkan program Pemerintah Provinsi Jateng, tentang manajemen pariwisata ramah muslim, serta jaminan makanan halal. Selain itu, menjamin lingkungan sekitar tidak tercemari karena IPAL nya sudah diperhatikan.
Sementara itu, Direktur RPA Tabarruk Umi Bellinda Tasan Wartono mengatakan RPA yang dikelolanya menyerap sebanyak 180-an tenaga kerja. Sedangkan produksinya sekira 25 ton daging ayam per bulannya.
Ia memastikan kehalalan daging dengan proses penyembelihan langsung pada ayam, tanpa melalui metode setrum untuk membuat pingsan ayam sebelum disembelih.

