Purbalingga (ANTARA) - Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran dan Riset (UKMPR) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto meluncurkan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) bertajuk "Sekolah Perempuan" di Desa Muntang, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Muntang, Minggu (14/7), dihadiri Camat Kemangkon Dedy Kurniawan SSTP, MSi, Kepala Desa Muntang Arif Budiarto SPt, dosen pembimbing Indah Setiawati SP MP, perwakilan dari Bidang Kemahasiswaan Unsoed, tim pengelola PPK Ormawa, serta kader PKK, PIK-R, dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam hal ini, Tim Pelaksana PPK Ormawa UKMPR 2025 yang diketuai oleh Dzaki Zain dengan dosen pembimbing Indah Setiawati beranggotakan Venna Firena, Nurhaliza Tri Wulandari, Devi Mei Ningrum, Vania Anindita Hartomo, Karel Tsalasatir Riyan, Muhammad As’ad Al Quroimi, Denise Amanda, Nadya Ulya Prasetyani, Salwa An-Nida, Kaila Tahta Aurellia, Hildan Adriansah, Naiya Amelia, Rifky Dwi Rahmat Prakoso.
Tim berasal dari keilmuan yang berbeda-beda diantaranya Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Biologi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Teknik, serta Fakultas Pertanian.
Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa UKMPR 2025 Dzaki Zain mengatakan program tersebut difokuskan pada pemberdayaan perempuan di bidang kesehatan, lingkungan, dan pendidikan melalui pembelajaran berbasis kelas.
Menurut dia, program tersebut bukan sekadar pengabdian, tapi ruang belajar bersama untuk menciptakan perubahan kecil yang berdampak jangka panjang.
“Kami menyadari bahwa kami bukan datang membawa solusi instan, tetapi datang untuk belajar bersama, mendengarkan, serta menciptakan perubahan kecil yang diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang," katanya.
Baca juga: 7.957 mahasiswa baru Unsoed jalani pemeriksaan bebas dari napza
Ia mengharapkan seluruh elemen masyarakat dapat mendukung dan membimbing tim mahasiswa selama program berlangsung, agar kolaborasi yang terjalin dapat berjalan lancar dan menghasilkan dampak yang positif, baik bagi desa maupun mahasiswa.
Kepala Desa Muntang Arif Budiarto menyambut baik keterlibatan anak muda khususnya mahasiswa dalam pembangunan desa.
"Program ‘Sekolah Perempuan’ menjadi peluang besar untuk memberdayakan perempuan di desa kami. Kami menyambut baik partisipasi mahasiswa yang terjun langsung dalam kegiatan masyarakat," katanya.
Sebagai tanda resmi dimulainya program, dilakukan penyerahan surat tugas dari Unsoed kepada pemerintah desa secara simbolis yang dilanjutkan pemaparan program selama empat bulan ke depan.
Program dibagi menjadi tiga kelas yang meliputi Kelas Mentari untuk ibu PKK, berisi pelatihan pertanian terpadu, pengolahan sampah, dan pemanfaatan aplikasi lingkungan; Kelas Muntang Peka bagi kader Posyandu, fokus pada edukasi gizi dan pola asuh anak; serta Kelas Remuni untuk remaja, berisi pelatihan konselor sebaya dan literasi kesehatan reproduksi.
Melalui program ini, UKMPR Unsoed berharap program tersebut mampu menciptakan inovasi, memperkuat jejaring antara kampus dan desa, serta memberikan manfaat berkelanjutan bagi masa depan Desa Muntang.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan harapkan perguruan tinggi lindungi mahasiswa KKN
Baca juga: Rektor Unsoed minta mahasiswa KKN terapkan empat keterampilan utama

