Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah menggiatkan kegiatan orientasi pengasuhan anak usia dini melalui bina keluarga balita (BKB) dan taman asuh sayang anak (Tamasya) sebagai inovasi untuk mengatasi tantangan pengasuhan anak di era modern.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Rabu, mengatakan pihaknya mendorong dilaksanakannya taman asuh sayang anak sebagai upaya mendukung program nasional dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN) yang dirancang sebagai penitipan anak (daycare) terintegrasi untuk anak usia dini.
"Generasi sekarang secara kecerdasan dan gizi sudah lebih baik daripada sebelumnya. Namun demikian, tidak hanya dibangun kecerdasan otak dalam pencegahan stunting, tetapi juga pendidikan dasar mulai dari tingkat TK atau PAUD dalam hal akhlak, dan moralitas," katanya.
Menurut dia, ketika kedua orang tua anak bekerja, kemudian anak dititipkan tentunya berharap pola asuh di penitipan anak sekolah juga selaras dengan program dan sesuai dengan regulasi.
"Dengan demikian, generasi sekarang dapat menjadi lebih baik daripada generasi sebelumnya dengan pendidikan yang seimbang dan pola asuh yang baik," katanya.
Afzan Arslan mengatakan program taman asuh sayang anak adalah upaya inovatif pemerintah untuk mengatasi tantangan pengasuhan anak di era modern.
Selain memberikan rasa aman bagi orang tua bekerja, kata dia, program ini juga berfokus pada kualitas pengasuhan dan stimulasi tumbuh kembang anak secara terstruktur dan terintegrasi.
"Tujuannya adalah menyediakan tempat penitipan anak berkualitas, aman, dan ramah bagi anak, sehingga orang tua dapat tetap produktif bekerja tanpa khawatir, memperkuat kompetensi pengasuh melalui pelatihan dan memonitor seperti kelas Orang Tua Hebat, dan platform elearning," katanya.
Sekretaris Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan Indah Budiarti mengatakan hasil dari kegiatan ini adalah adanya advokasi untuk peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini dan taman penitipan anak yang menghasilkan pendidik lebih berkualitas, sehingga membantu pemerintah meningkatkan SDM menjelang Indonesia Emas 2045.
"Rangkaian untuk mewujudkan hal tersebut melalui peningkatan kapasitas, sosialisasi, edukasi, dan penyiapan seperti program Tamasya yang akan terus digalakkan mulai dari tingkat PAUD dan tempat penitipan anak, kemudian komunikasi dengan para orang tua, termasuk perlunya melibatkan peran ayah dalam pengasuhan," katanya.
Baca juga: Pemkot Pekalongan selenggarakan pelatihan kewirausahaan buruh rokok