Solo (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menggelar sumpah profesi untuk Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik di Arcadia Ballroom, Hotel Alana di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu.
Dalam laporannya, Ketua Program Studi Program Profesi Insinyur (PPI) UMS Ir. Agung Setyo Darmawan, S.T., M.T., IPU., menjelaskan wisudawan PPI UMS berasal dari sejumlah universitas, seperti Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta, Universitas Surakarta, Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta, hingga Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
Ia mengatakan sumpah profesi menjadi pembuka pada lulusan untuk berkontribusi lebih bagi pembangunan nasional dan masyarakat.
“Menjadi titik awal lulusan insinyur baru untuk mengemban amanah dan berkontribusi pada masyarakat,” katanya.
Sumpah Profesi Insinyur Angkatan IX meluluskan 73 insinyur terampil baru. Agung menjelaskan jumlah tersebut menambah total lulusan PPI UMS menjadi 257 insinyur. Adapun rata-rata indeks prestasi kumulatif pada wisuda kali ini adalah 3,86. Sementara sebanyak 58 insinyur berhasil lulus dengan pujian atau cumlaude.
Agung berharap para lulusan PPI UMS angkatan IX dapat memberikan sumbangsih nyata bagi bangsa dan negara.
“Semoga lulusan bisa mendarmabaktikan ilmunya dan menjadi amal yang bermanfaat,” harap Agung optimis.
Mewakili Rektor UMS, Sekretaris Universitas Andy Dwi Bayu Bawono, S.E., M.Si., Ph.D., mendorong para lulusan agar mampu mengintegrasikan berbagai ilmu dengan dunia keteknikan. Integrated engineer direncanakan akan memadukan bidang elektro, sipil, mesin, dan ilmu teknik lainnya.
“Ditambah dengan pemanfaatan teknologi, akal imitasi, dan teknologi berbasis internet yang akan menunjang integrasi ilmu teknik,” katanya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya insinyur untuk terus terlibat dalam pembangunan nasional. Insinyur dituntut untuk menghasilkan riset yang berdampak dalam membangun dan menjaga infrastruktur nasional. Apalagi didukung dengan integrasi keilmuan yang diprediksi akan semakin masif di masa depan.
“Integrasi ilmu menjadi tantangan bagi insinyur dalam memenuhi kebutuhan yang semakin kompleks di masa depan,” imbuhnya.
Sekretaris Jenderal Persatuan Insinyur Indonesia Dr. Ir. Teguh Haryono, MBA., IPU., ASEAN Eng., ACPE., APEC Eng., berharap para lulusan PPI UMS dapat menjadi profesional yang siap mengabdi demi kemajuan bangsa. Teguh mendorong para lulusan untuk menjunjung tinggi integritas dan mengedepankan tanggung jawab kepada publik. Lulusan PPI UMS harus menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi.
“Sumpah profesi adalah janji kehormatan, bahwa setiap pengetahuan dan keterampilan yang kita miliki akan ditujukan untuk menjaga keselamatan manusia dan lingkungan,” tegasnya.
Teguh turut mengapresiasi langkah Fakultas Teknik UMS dalam menghadirkan pendidikan profesi keinsinyuran. Menurutnya, pendidikan profesi menjadi jembatan antara kampus dengan dunia industri.
“UMS juga menjadi mitra strategis Persatuan Insinyur Indonesia dalam menyiapkan talenta yang siap berkarya di dunia kerja nyata,” imbuh dia.
Lulusan PPI UMS yang juga Dekan Fakultas Teknik Universitas Surakarta Ir. Tri Prandono, S.T., M.T., mengaku terkesan dengan ekosistem akademis UMS. Menurutnya, mahasiswa diberi kebebasan untuk berdiskusi dengan dosen dan membuka wawasan tanpa batas.
“Di UMS mahasiswa tidak dibatasi dalam belajar. Kita bisa lebih bebas berekspresi. Itulah kesan yang saya dapatkan selama belajar di UMS,” ujar Tri yang sebelumnya pernah menamatkan jenjang magisternya di UMS.
Tri mengajak lulusan sarjana teknik untuk bisa mengikuti pendidikan profesi sesuai dengan regulasi pemerintah. Apalagi jenjang pendidikan profesi memiliki payung hukum yang kuat dari pemerintah. Program profesi juga bertujuan meningkatkan kesiapan lulusan perguruan tinggi untuk memasuki dunia kerja yang semakin menantang.
“Dari sisi akademisi, ini tentunya akan menambah wawasan, menambah jaringan teman-teman kita dalam bekerja. Kita bisa ketemu dengan teman-teman mahasiswa dari universitas lain. Kita bisa berkomunikasi, saling bertukar data dan sebagainya,” kata Tri bangga.

