Semarang (ANTARA) - Asuransi Jasindo menyapa generasi muda melalui program edukasi dan literasi keuangan "Jasindo Goes to Campus: Insurance for Smarter Risk Management", di Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jawa Tengah, untuk mengajak generasi muda siapkan resolusi finansial.
Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo Brellian Gema Widayana, di Semarang, Jumat, mengingatkan pentingnya pengelolaan risiko, serta peran asuransi dalam mendukung ketahanan finansial individu sejak usia muda.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap kesadaran mengenai pentingnya perlindungan finansial dapat menjadi bagian dari resolusi generasi muda dalam mempersiapkan langkah yang lebih matang di tahun berikutnya," katanya lagi.
Melalui pendekatan edukatif yang relevan dengan kebutuhan generasi muda, kata dia, mahasiswa diajak melihat bahwa perlindungan finansial bukan hanya untuk saat dibutuhkan, namun juga sebagai langkah strategis untuk mengamankan rencana hidup ke depan.
Ia menambahkan bahwa "Jasindo Goes to Campus" selalu menegaskan pentingnya memahami asuransi sejak dini yang dapat memberikan banyak manfaat, mulai dari kemampuan mengelola risiko hingga membangun kestabilan finansial sejak awal karier.
"Asuransi Jasindo hadir tidak hanya sebagai penyedia perlindungan, tetapi juga melalui upaya pemberdayaan pengetahuan," katanya pula.
Dia mengatakan bahwa kepedulian terhadap edukasi literasi keuangan bagi generasi muda menjadi bagian dari pelayanan kami yang bertujuan untuk memastikan setiap individu merasa didampingi dalam menata masa depannya.
Ke depan, Asuransi Jasindo berkomitmen memperkuat kolaborasi dengan berbagai institusi pendidikan untuk menghadirkan program literasi keuangan yang relevan dan berkelanjutan bagi generasi muda.
Akademisi Fakultas Ekonomi Bisnis Unnes Endang Sutrasmawati mengatakan bahwa mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat akademis diharapkan bisa menyebarkan informasi akan pentingnya peran asuransi bagi masyarakat.
Pentingnya peran mahasiswa dalam mengedukasi masyarakat mengenai asuransi menunjukkan bahwa masalah utama bukanlah ketersediaan produk, melainkan pemahaman dan kesadaran publik yang masih rendah.
Oleh karena itu, kata dia, tantangan berikutnya yang harus dihadapi adalah bagaimana merancang komunikasi yang efektif agar pesan mengenai perlindungan finansial ini dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat, terutama generasi muda.
Kepala Biro Perum LKBN ANTARA Jawa Tengah Teguh Imam selaku panelis dalam kegiatan tersebut, juga menambahkan perlunya pesan terkait asuransi bisa dipahami generasi muda, khususnya gen Z.
"Perlu dipahami bagaimana pesan yang ingin disampaikan mengenai asuransi ini dapat diterima publik, khususnya generasi Z. Karena mereka adalah pengguna terbesar dari produk-produk asuransi ke depan," katanya.
Pemahaman sejak dini menjadi penting agar tidak sekadar mengetahui bahwa asuransi tidak hanya seputar kesehatan, jiwa, pendidikan dan ketenagakerjaan, tapi banyak produk-produk lain yang dapat dijadikan fondasi keuangan sejak dini.
Baca juga: Unnes gelar Innovation Award 2025

