Solo (ANTARA) - Turnamen sepak bola anak usia 10 tahun dan 12 tahun MilkLife Soccer Challenge di Solo, Jawa Tengah, menjadi ajang pencarian atlet muda sekaligus memperkuat ekosistem sepak bola putri.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin sebagai pihak penyelenggara, Minggu mengatakan peningkatan kuantitas peserta di Solo selaras dengan kualitas yang ditunjukkan para pesepak bola putri di lapangan hijau.
Menurut dia, hal itu tidak lepas dari iklim kompetitif yang tercipta dari kompetisi sepak bola putri yang berjenjang mulai dari Kelompok Umur (KU) 10 hingga KU 16.
Ia mengatakan peningkatan jumlah peserta dari seri ke seri ini membuktikan kemauan dan ketertarikan para putri menggeluti dunia sepak bola bertambah besar.
"Kami berkomitmen untuk terus mendorong tumbuhnya ekosistem sepak bola putri dari level usia lebih dini dan mengikuti berbagai turnamen tingkat nasional maupun internasional," katanya.
Ia berharap dengan kompetisi dan karir berjenjang dapat memantik motivasi para pemain untuk terus mengasah kemampuan.
Sementara itu, jumlah peserta MilkLife Soccer Challenge di setiap kali penyelenggaraan turnamen mengalami kenaikan. Pada gelaran MilkLife Soccer Challenge Solo Seri 1 2024 ada sebanyak 389 siswi berpartisipasi.
Pada penyelenggaraan serupa seri kedua pada bulan Oktober, jumlah peserta meningkat menjadi 830 peserta.
Sedangkan kali ini, ada sebanyak 1.016 siswi dari 58 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang ikut meramaikan ajang sepak bola putri yang diinisiasi oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Surakarta Astrid Widayani berharap turnamen yang menyasar pelajar usia dini ini dapat memacu semangat untuk makin giat dan melahirkan prestasi di panggung olahraga, khususnya sepak bola.
"Ini merupakan kegiatan positif karena sepak bola merupakan sebuah permainan yang dapat menambah skill seperti teamwork, kemandirian, disiplin, dan pembentukan karakter," katanya.
Ia mengatakan dengan adanya turnamen sepak bola putri tersebut dapat lebih menguatkan lagi bagaimana para putri bisa mengembangkan diri lewat kemampuan fisik.
"Ternyata banyak sekali talenta muda pesepakbola putri yang luar biasa dari Solo," katanya.
Head Coach Assistant MilkLife Soccer Challenge Asep Sunarya menyebut talenta pesepak bola putri di Solo terus bertambah.
Selama turnamen, ia mengaku mengamati peta persaingan para peserta saat menunjukkan kemampuan bermain bola.
"Kemampuan secara individu maupun tim teramati sudah banyak yang berkembang. Hal ini juga menunjukkan para putri juga sudah banyak yang ikut latihan di sekolah sepak bola (SSB) sehingga turnamen kali ini sangat kompetitif," katanya.
Pada turnamen tersebut, pihaknya sudah mendapatkan kurang lebih 60 nama yang akan dipanggil mengikuti extra training.
"Jumlah ini sangat menggembirakan karena pasti akan makin kompetitif pada seri selanjutnya," katanya.