Semarang (ANTARA) - Sebanyak 1.213 siswi dari 64 sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) di Kota Semarang dan sekitarnya mengikuti MilkLife Soccer Challenge (MLSC) Semarang Seri 1 2025 – 2026 yang berlangsung di Semarang.
Pelatih Kepala MilkLife Soccer Challenge Semarang Aji Irawan, di Semarang, Sabtu, menjelaskan bahwa ribuan peserta itu terbagi dalam 48 tim kelompok usia (KU) 10 dan 64 tim KU 12.
MLSC merupakan ajang turnamen sepak bola putri yang digagas Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife.
Kota Semarang menjadi kota kedua dari rangkaian 10 kota penyelenggaraan MLSC setelah Kudus pada periode ini yang penyelenggaraannya di Stadion Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Arhanud Jatingaleh.
"Saat ini kualitas peserta MilkLife Soccer Challenge Semarang Seri 1 2025-2026 lebih berkembang dibanding turnamen sebelumnya. Para peserta berbenah dan menyiapkan diri untuk tampil maksimal di setiap pertandingan," katanya.
Tentunya, kata dia, hasil tersebut tak lepas dari peran guru olahraga di sekolah, serta dukungan orang tua yang memasukkan putri mereka ke sekolah sepak bola (SSB) sehingga konsisten untuk terus mengasah kemampuan bermain bola.
"Melihat kemampuan yang ditunjukkan para peserta MLSC, tim talent scouting cukup kesulitan memilih pemain karena persaingannya cukup ketat. Kami menilai pemain dari mental, kedisiplinan, tanggung jawan, karakter, basic skill, kerjasama tim dan individu untuk bisa ikut dalam extra training," katanya.
Berbeda dari perhelatan tahun sebelumnya yang digelar di delapan kota, MilkLife Soccer Challenge 2025 – 2026 bergulir di 10 kota yakni Kudus, Semarang, Surabaya, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Solo, Malang, hingga Jakarta, dengan masing-masing kota sebanyak dua seri.
Penambahan dua kota penyelenggaraan, yakni Bekasi dan Malang, merupakan salah satu upaya untuk menjaring lebih banyak lagi bibit-bibit pesepakbola putri potensial di kota yang memiliki sejarah panjang dalam sepak bola.
Selain penambahan dua kota baru, perbedaan lainnya pada MilkLife Soccer Challenge 2025 – 2026 adalah dimensi lapangan KU 12 yang sebelumnya 24 x 40 meter menjadi 26 x 42 meter (KU 10 masih menggunakan ukuran lapangan sebelumnya).
Kemudian, titik penalti menjadi 6 meter dari sebelumnya 5 meter, kick off dimulai dengan dua sentuhan, serta untuk pertandingan babak semifinal, final, dan atau 8 besar KU 10 menggunakan lapangan KU 12.
Peraturan yang dipakai pada MLSC merupakan peraturan khusus pertandingan yang disesuaikan dengan Peraturan Umum PSSI untuk pengembangan usia dini.
Tak hanya turnamen 7 vs 7, MilkLife Soccer Challenge 2025 – 2026 tetap menyelenggarakan Festival SenengSoccer untuk KU 8 yang bertujuan menumbuhkan rasa gembira dan menyukai permainan sepak bola dengan menyasar usia yang lebih dini (6 – 8 tahun) yang diikuti oleh 123 peserta dari 29 SD dan MI.
Selain itu pula masih terdapat Skill Challenge yang meliputi lima uji ketangkasan mulai dari 1 on 1, penalty shoot, dribbling, passing control, dan shoot on target.
Sama seperti perhelatan tahun sebelumnya, muara setelah diselenggarakan dua seri di 10 kota akan bergulir MilkLife Soccer Challenge All Stars, yang mempertemukan talenta-talenta terbaik hasil kurasi sepanjang turnamen bergulir.
Berikut jadwal MilkLife Soccer Challenge Seri 1 2025 – 2026:
Kudus : 29 Juli – 3 Agustus 2025
Semarang : 5 – 10 Agustus 2025
Surabaya : 19 – 24 Agustus 2025
Tangerang : 2 – 7 September 2025
Bekasi : 9 – 14 September 2025
Bandung : 16 – 21 September 2025
Yogyakarta : 14 – 19 Oktober 2025
Solo : 28 Oktober – 2 November 2025
Malang : 4 – 9 November 2025
Jakarta : 18 – 23 November 2025.

