FPTI dorong empat daerah bikin fasilitas panjat tebing internasional
Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid mendorong empat daerah yang memiliki atlet panjat tebing berprestasi untuk membangun fasilitas panjat tebing berstandar internasional.
"Kami mendorong agar minimal empat daerah dulu deh, dibangun (arena panjat tebing, red.) berstandar internasional, yakni Kalbar, Bali, Jatim, dan Banten. Itu yang kami dorong," kata Yenny, di Banda Aceh, Senin.
Hal tersebut disampaikannya di sela kunjungannya di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara, terutama di arena panjat tebing dan lokasi pembukaan pesta olahraga nasional empat tahunan itu.
Menurut Yenny, dorongan tersebut diberikan kepada pemerintah-pemerintah daerah yang memiliki atlet panjat tebing berprestasi, apalagi sudah mewakili Indonesia ke Olimpiade.
"FPTI mendorong agar pemerintah daerah masing-masing, terutama untuk atlet yang sudah jelas sekali prestasinya. Dan, bahkan kemarin telah berangkat ke Olimpiade," katanya.
Baca juga: Yenny Wahid: PON ajang cari bibit atlet potensial
Artinya, putri Presiden ke-4 RI itu meminta agar pemda setempat memprioritaskan agar di daerahnya dibangun fasilitas panjat tebing yang berstandar internasional, tetapi setidaknya di empat provinsi itu lebih dulu.
Diakuinya, sejauh ini ada beberapa arena panjat tebing di daerah yang sudah memadai, tapi sedikit sekali yang sudah berstandar internasional yang bisa dipakai kejuaraan tingkat dunia.
Kebetulan, kata dia, FPTI pada tahun depan berhasil mendapatkan kepercayaan untuk menyelenggarakan kejuaraan dunia panjat tebing 2025.
"Lokasi yang dipilih salah satunya adalah Bali. Kenapa? Karena kesiapan infrastruktur pendukung juga, termasuk sarana hotel dan 'airport' internasional," katanya.
Selain itu, Yenny ingin ada pemerataan pembinaan prestasi atlet panjat tebing di masing-masing daerah sehingga tidak terus menerus terpusat di Jakarta.
"Jadi jangan hanya Jakarta terus. Kami ingin agar ada pemerataan," katanya.
Cabang olahraga panjat tebing pada PON XXI Aceh-Sumut mempertandingkan 16 nomor, dan empat di antaranya sudah final, yakni combined (boulder and lead) perorangan putra dan putri, serta speed relay putra dan putri.
Pertandingan cabang olahraga panjat tebing diikuti sebanyak 26 provinsi yang mengirimkan total 188 atlet, terdiri atas 103 atlet putra dan 85 atlet putri.
Baca juga: Panjat tebing - Veddriq tak mau lengah di nomor speed WR perorangan
Pembukaan PON XXI 2024 secara resmi dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Senin.
Meski baru dibuka secara resmi, pertandingan di beberapa cabang olahraga sudah mulai sejak awal bulan September 2024.
PON 2024 menandai kali pertama pentas olahraga multi-event nasional tersebut dilangsungkan di dua provinsi secara bersamaan, yakni Aceh dan Sumut.
Sebanyak 65 cabang olahraga, 87 disiplin, dan 1.042 nomor pertandingan digelar di 20 kabupaten/kota di Aceh dan Sumut dalam ajang kompetisi yang sekaligus menjadi panggung unjuk hasil pembinaan prestasi olahraga daerah.
Empat daerah otonomi baru (DOB), yakni Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan melakoni debut mereka di PON, yang juga turut diikuti kontingen Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sedikitnya 13.000 atlet bersaing menjadi yang terbaik hingga upacara penutupan dalam pesta olahraga nasional yang dijadwalkan berlangsung hingga 20 September 2024.
Baca juga: Ratusan penonton semangati para atlet di arena panjat tebing PON 2024
"Kami mendorong agar minimal empat daerah dulu deh, dibangun (arena panjat tebing, red.) berstandar internasional, yakni Kalbar, Bali, Jatim, dan Banten. Itu yang kami dorong," kata Yenny, di Banda Aceh, Senin.
Hal tersebut disampaikannya di sela kunjungannya di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara, terutama di arena panjat tebing dan lokasi pembukaan pesta olahraga nasional empat tahunan itu.
Menurut Yenny, dorongan tersebut diberikan kepada pemerintah-pemerintah daerah yang memiliki atlet panjat tebing berprestasi, apalagi sudah mewakili Indonesia ke Olimpiade.
"FPTI mendorong agar pemerintah daerah masing-masing, terutama untuk atlet yang sudah jelas sekali prestasinya. Dan, bahkan kemarin telah berangkat ke Olimpiade," katanya.
Baca juga: Yenny Wahid: PON ajang cari bibit atlet potensial
Artinya, putri Presiden ke-4 RI itu meminta agar pemda setempat memprioritaskan agar di daerahnya dibangun fasilitas panjat tebing yang berstandar internasional, tetapi setidaknya di empat provinsi itu lebih dulu.
Diakuinya, sejauh ini ada beberapa arena panjat tebing di daerah yang sudah memadai, tapi sedikit sekali yang sudah berstandar internasional yang bisa dipakai kejuaraan tingkat dunia.
Kebetulan, kata dia, FPTI pada tahun depan berhasil mendapatkan kepercayaan untuk menyelenggarakan kejuaraan dunia panjat tebing 2025.
"Lokasi yang dipilih salah satunya adalah Bali. Kenapa? Karena kesiapan infrastruktur pendukung juga, termasuk sarana hotel dan 'airport' internasional," katanya.
Selain itu, Yenny ingin ada pemerataan pembinaan prestasi atlet panjat tebing di masing-masing daerah sehingga tidak terus menerus terpusat di Jakarta.
"Jadi jangan hanya Jakarta terus. Kami ingin agar ada pemerataan," katanya.
Cabang olahraga panjat tebing pada PON XXI Aceh-Sumut mempertandingkan 16 nomor, dan empat di antaranya sudah final, yakni combined (boulder and lead) perorangan putra dan putri, serta speed relay putra dan putri.
Pertandingan cabang olahraga panjat tebing diikuti sebanyak 26 provinsi yang mengirimkan total 188 atlet, terdiri atas 103 atlet putra dan 85 atlet putri.
Baca juga: Panjat tebing - Veddriq tak mau lengah di nomor speed WR perorangan
Pembukaan PON XXI 2024 secara resmi dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Senin.
Meski baru dibuka secara resmi, pertandingan di beberapa cabang olahraga sudah mulai sejak awal bulan September 2024.
PON 2024 menandai kali pertama pentas olahraga multi-event nasional tersebut dilangsungkan di dua provinsi secara bersamaan, yakni Aceh dan Sumut.
Sebanyak 65 cabang olahraga, 87 disiplin, dan 1.042 nomor pertandingan digelar di 20 kabupaten/kota di Aceh dan Sumut dalam ajang kompetisi yang sekaligus menjadi panggung unjuk hasil pembinaan prestasi olahraga daerah.
Empat daerah otonomi baru (DOB), yakni Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan melakoni debut mereka di PON, yang juga turut diikuti kontingen Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sedikitnya 13.000 atlet bersaing menjadi yang terbaik hingga upacara penutupan dalam pesta olahraga nasional yang dijadwalkan berlangsung hingga 20 September 2024.
Baca juga: Ratusan penonton semangati para atlet di arena panjat tebing PON 2024