Bupati Boyolali ajak umat Buddha jaga persatuan dan kerukunan beragama
Boyolali (ANTARA) - Bupati Boyolali M. Said Hidayat mengajak masyarakat menjaga persatuan dan kerukunan antar-umat beragama dalam memperingati perayaan Waisak 2024 untuk umat Buddha di Vihara Giri Kedhaton Desa Sampetan, Kecamatan Gladagsari, kabupaten setempat.
"Kami mengingatkan untuk terus menjaga persatuan dan kerukunan antar-umat beragama di Kabupaten Boyolali," kata M. Said Hidayat di Vihara Giri Kedhaton Desa Sampetan Gladagsari Boyolali Jawa Tengah, Rabu.
.
M. Said Hidayat menjelaskan, kerukunan menjadi hal yang terpenting, semangat menjaga persatuan, toleransi antar-umat beragama ini harus terus dijaga. Ini menjadi hal yang penting ketika bersama membangun Kabupaten Boyolali.
"Hal ini, adalah bagian dari nilai-nilai Pancasila yang terus kami gaungkan dan dikabarkan pada generasi-generasi semua," kata Said Hidayat.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pasamuan Umat Buddha (LPUB) Kabupaten Boyolali Sukardi mengatakan bahwa umat Buddha di 37 vihara se-Kabupaten Boyolali berkumpul di Vihara Giri Kedhaton untuk bersama merayakan Hari Waisak 2024.
"Tujuan diadakannya Dharmasanti Waisak bahwa umat Buddha mempunyai kewajiban untuk mempelajari, menghayati dharma ajaran luhur sang Buddha untuk menciptakan kedamaian ketenteraman baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan secara umum," katanya.
Selain itu, katanya, juga untuk mempererat persaudaraan dan kebersamaan antar-umat Buddha di vihara-vihara se-Kabupaten Boyolali.
Senada, Sekretaris Wilayah Sangha Agung Indonesia Provinsi Jawa Tengah Yang Mulia Jatiko Thera mengatakan bahwa dengan tema "Keharmonisan Merupakan Pedoman Hidup Berdampingan Dalam Berbangsa", diharapkan dapat menumbuhkan kerukunan umat Buddha.
"Semoga ajaran Buddha menjadi tauladan dalam pedoman hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Dan dapat menjalin kerukunan keharmonisan antar-umat Buddha, beragama, bermasyarakat, dan berbangsa," katanya.
Baca juga: Jateng kekurangan guru Agama Budha, Ganjar siap fasilitasi pengangkatan
"Kami mengingatkan untuk terus menjaga persatuan dan kerukunan antar-umat beragama di Kabupaten Boyolali," kata M. Said Hidayat di Vihara Giri Kedhaton Desa Sampetan Gladagsari Boyolali Jawa Tengah, Rabu.
.
M. Said Hidayat menjelaskan, kerukunan menjadi hal yang terpenting, semangat menjaga persatuan, toleransi antar-umat beragama ini harus terus dijaga. Ini menjadi hal yang penting ketika bersama membangun Kabupaten Boyolali.
"Hal ini, adalah bagian dari nilai-nilai Pancasila yang terus kami gaungkan dan dikabarkan pada generasi-generasi semua," kata Said Hidayat.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pasamuan Umat Buddha (LPUB) Kabupaten Boyolali Sukardi mengatakan bahwa umat Buddha di 37 vihara se-Kabupaten Boyolali berkumpul di Vihara Giri Kedhaton untuk bersama merayakan Hari Waisak 2024.
"Tujuan diadakannya Dharmasanti Waisak bahwa umat Buddha mempunyai kewajiban untuk mempelajari, menghayati dharma ajaran luhur sang Buddha untuk menciptakan kedamaian ketenteraman baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan secara umum," katanya.
Selain itu, katanya, juga untuk mempererat persaudaraan dan kebersamaan antar-umat Buddha di vihara-vihara se-Kabupaten Boyolali.
Senada, Sekretaris Wilayah Sangha Agung Indonesia Provinsi Jawa Tengah Yang Mulia Jatiko Thera mengatakan bahwa dengan tema "Keharmonisan Merupakan Pedoman Hidup Berdampingan Dalam Berbangsa", diharapkan dapat menumbuhkan kerukunan umat Buddha.
"Semoga ajaran Buddha menjadi tauladan dalam pedoman hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Dan dapat menjalin kerukunan keharmonisan antar-umat Buddha, beragama, bermasyarakat, dan berbangsa," katanya.
Baca juga: Jateng kekurangan guru Agama Budha, Ganjar siap fasilitasi pengangkatan