Warga RT di Semarang terlindungi BPJS Ketenagakerjaan dari uang jimpitan
Semarang (ANTARA) - Warga di RT 06 RW 09 Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan agar terlindungi dan mendapatkan manfaat dari program tersebut dari uang jimpitan yang dikumpulkan mereka.
Gerakan yang diberi nama Jimpitanmu Melindungimu tersebut mendapatkan apresiasi langsung oleh BPJS Ketenagakerjaan dan hadir dalam kegiatan apresiasi dan penyerahan kartu secara simbolis, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Semarang Pemuda Multanti di wilayah setempat pada Kami (5/10) malam.
Multanti menilai gerakan tersebut sangat inspiratif dikarenakan dengan gotong royong seluruh warga akan terlindungi dari risiko-risiko di dalam bekerja.
"Saya hadir secara khusus untuk bertemu dengan Pak Camat, Pak Lurah, Pak RW dan jajaran RT serta seluruh warga yang peduli terhadap jaminan sosial ketenagakerjaan di tempat ini, mendengar bahwa lingkungan RT di sini sudah universal coverage atau sudah 90 persen warganya terlindungi BPJS Ketenagakerjaan, membuat kami perlu memberikan apresiasi kepada bapak-ibu semuanya," kata Multanti.
Multanti menjelaskan BPJS Ketenagakerjaan diberikan mandat oleh Presiden untuk melindungi sebanyak-banyaknya pekerja Indonesia, tidak hanya pekerja formal atau pekerja penerima upah, melainkan pekerja-pekerja informal seperti pedagang, petani dan nelayan juga menjadi profesi yang harus mendapatkan perlindungan.
"Seperti kampanye kami Kerja Keras Bebas Cemas, BPJS Ketenagakerjaan hadir untuk masyarakat dengan tujuan melindungi setiap pekerja agar terbebas dari kecemasan dari risiko saat bekerja, risiko kecelakaan kerja, risiko kematian, risiko memasuki hari tua dan pensiun serta yang terakhir risiko terkena PHK. Ini gerakan yang bagus dan patut dicontoh oleh seluruh warga di RT-RT sekitar, atau mungkin bisa dijadikan gerakan satu RW, Lurah hingga tingkat kecamatan," tambahnya.
BPJS Ketenagakerjaan mencatat secara nasional jumlah pekerja yang terdaftar aktif hingga Agustus 2023 sebanyak 38,8 juta pekerja, sedangkan khusus di provinsi Jawa Tengah sebanyak 4,5 juta pekerja yang terlindungi.
Lurah Gedawang Abdul Mukti dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan kepada RT di wilayah kerjanya, dirinya berkomitmen akan mendukung dan mendorong kegiatan ini agar seluruh warga pekerja di lingkungan kelurahannya terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Saya sangat berterima kasih, walaupun diawali dari RT 06 RW 09, nanti kami mohon dari BPJS Ketenagakerjaan untuk merapat ke kelurahan, dan akan saya sampaikan ke pertemuan PKK, pertemuan RW dan RT, jadi nanti bisa meluas, dari situ semoga akan berhasil kita lakukan untuk Kota Semarang diawali dari Kelurahan Gedawang,"jelasnya.
Edy Susanto selaku Ketua RT tempat dilakukannya kegiatan Jimpitanmu Melindungimu juga mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan dan mengatakan gerakan tersebut timbul karena kesadaran dari warga akan manfaat program yang besar.
"Setiap rumah bisa mendaftarkan suami atau istrinya, saudaranya, anaknya yang sudah siap masuk ke dunia kerja, bahkan pembantu rumah tangga yang bekerja di tempat kami, semuanya sudah kami lindungi. Ada Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, manfaat perlindungan kalau kecelakaan, santunan kematian sebesar Rp42 juta, bahkan manfaat beasiswa untuk dua orang dari TK sampai sarjana," kata Edy.
Edy menambahkan di wilayahnya gerakan tersebut sukses karena adanya kolaborasi yang baik dengan ibu-ibu PKK di lingkungannya.
"Kami berhasil dikarenakan peran penting ibu-ibu PKK di tempat kami. Ketika bapak-bapak lupa untuk menyisihkan uang untuk jimpitan, ada peran ibu-ibu yang selalu mengingatkan. Kami komitmen terus untuk konsisten agar seluruh warga kami selalu dilindungi BPJS Ketenagakerjaan,” tutup Edi.
Gerakan yang diberi nama Jimpitanmu Melindungimu tersebut mendapatkan apresiasi langsung oleh BPJS Ketenagakerjaan dan hadir dalam kegiatan apresiasi dan penyerahan kartu secara simbolis, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Semarang Pemuda Multanti di wilayah setempat pada Kami (5/10) malam.
Multanti menilai gerakan tersebut sangat inspiratif dikarenakan dengan gotong royong seluruh warga akan terlindungi dari risiko-risiko di dalam bekerja.
"Saya hadir secara khusus untuk bertemu dengan Pak Camat, Pak Lurah, Pak RW dan jajaran RT serta seluruh warga yang peduli terhadap jaminan sosial ketenagakerjaan di tempat ini, mendengar bahwa lingkungan RT di sini sudah universal coverage atau sudah 90 persen warganya terlindungi BPJS Ketenagakerjaan, membuat kami perlu memberikan apresiasi kepada bapak-ibu semuanya," kata Multanti.
Multanti menjelaskan BPJS Ketenagakerjaan diberikan mandat oleh Presiden untuk melindungi sebanyak-banyaknya pekerja Indonesia, tidak hanya pekerja formal atau pekerja penerima upah, melainkan pekerja-pekerja informal seperti pedagang, petani dan nelayan juga menjadi profesi yang harus mendapatkan perlindungan.
"Seperti kampanye kami Kerja Keras Bebas Cemas, BPJS Ketenagakerjaan hadir untuk masyarakat dengan tujuan melindungi setiap pekerja agar terbebas dari kecemasan dari risiko saat bekerja, risiko kecelakaan kerja, risiko kematian, risiko memasuki hari tua dan pensiun serta yang terakhir risiko terkena PHK. Ini gerakan yang bagus dan patut dicontoh oleh seluruh warga di RT-RT sekitar, atau mungkin bisa dijadikan gerakan satu RW, Lurah hingga tingkat kecamatan," tambahnya.
BPJS Ketenagakerjaan mencatat secara nasional jumlah pekerja yang terdaftar aktif hingga Agustus 2023 sebanyak 38,8 juta pekerja, sedangkan khusus di provinsi Jawa Tengah sebanyak 4,5 juta pekerja yang terlindungi.
Lurah Gedawang Abdul Mukti dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan kepada RT di wilayah kerjanya, dirinya berkomitmen akan mendukung dan mendorong kegiatan ini agar seluruh warga pekerja di lingkungan kelurahannya terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Saya sangat berterima kasih, walaupun diawali dari RT 06 RW 09, nanti kami mohon dari BPJS Ketenagakerjaan untuk merapat ke kelurahan, dan akan saya sampaikan ke pertemuan PKK, pertemuan RW dan RT, jadi nanti bisa meluas, dari situ semoga akan berhasil kita lakukan untuk Kota Semarang diawali dari Kelurahan Gedawang,"jelasnya.
Edy Susanto selaku Ketua RT tempat dilakukannya kegiatan Jimpitanmu Melindungimu juga mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan dan mengatakan gerakan tersebut timbul karena kesadaran dari warga akan manfaat program yang besar.
"Setiap rumah bisa mendaftarkan suami atau istrinya, saudaranya, anaknya yang sudah siap masuk ke dunia kerja, bahkan pembantu rumah tangga yang bekerja di tempat kami, semuanya sudah kami lindungi. Ada Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, manfaat perlindungan kalau kecelakaan, santunan kematian sebesar Rp42 juta, bahkan manfaat beasiswa untuk dua orang dari TK sampai sarjana," kata Edy.
Edy menambahkan di wilayahnya gerakan tersebut sukses karena adanya kolaborasi yang baik dengan ibu-ibu PKK di lingkungannya.
"Kami berhasil dikarenakan peran penting ibu-ibu PKK di tempat kami. Ketika bapak-bapak lupa untuk menyisihkan uang untuk jimpitan, ada peran ibu-ibu yang selalu mengingatkan. Kami komitmen terus untuk konsisten agar seluruh warga kami selalu dilindungi BPJS Ketenagakerjaan,” tutup Edi.