Tim PPK Ormawa HMTG "dr.Bumi" Unsoed pasang biopori di Purbalingga
pemasangan biopori ini memang sudah kami survei terhadap daerah-daerah yang sering keterdapatan genangan air
Purbalingga (ANTARA) - Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi (HMTG) "dr.Bumi" Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto melaksanakan pemasangan lubang resapan air atau biopori di Dusun 1 Desa Jetis, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Jumat (25/8).
Pemilihan lokasi tersebut dilakukan dengan memperhatikan wilayah yang sering keterdapatan genangan air yang diawali survei mengenai lokasi yang rawan genangan air.
Survei tersebut dilakukan dengan menanyakan kepada warga sekitar maupun perangkat desa agar sesuai dengan tujuan yang sudah direncanakan, yakni terkait dengan lubang resapan air tersebut.
Kepala Dusun (Kadus) 1 Desa Jetis Budi Waluyo mengakui wilayah tersebut sering terdapat genangan air terutama ketika sudah memasuki musim hujan.
Menurut dia, curah hujan yang tinggi dan letak geografis desa berada di sebelah sungai besar membuat air tersebut sulit untuk masuk ke dalam tanah.
"Apalagi pernah air sungai tersebut meluap hingga ke rumah-rumah warga," tegasnya.
Hal tersebut menjadi pokok utama adanya pemasangan lubang resapan air di Desa Jetis. Lubang resapan air (biopori) merupakan lubang-lubang kecil yang dibuat di tanah dengan tujuan, yaitu meningkatkan daya infiltrasi air ke dalam tanah dan mengurangi genangan pada permukaan tanah.
Baca juga: Unsoed-BNNK Banyumas komitmen cegah narkoba di lingkungan kampus
Selain itu, lubang resapan tersebut memiliki manfaat ekologis yang penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dalam tanah dan mengelola air hujan dengan lebih efisien.
Dalam pemasangan lubang resapan air atau biopori, Tim PPK Ormawa HMTG "dr.Bumi" Unsoed dibantu oleh beberapa warga Desa Jetis dan dilakukan terhadap 10 titik lubang resapan air. Lubang tersebut dibuat menggunakan bor tanah dengan kedalaman 80 centimeter dan disesuaikan dengan kondisi pipa yang akan dipasang.
"Untuk pemasangan biopori ini memang sudah kami survei terhadap daerah-daerah yang sering keterdapatan genangan air. Kami fokuskan pada RT 01 dan RT 04 karena pada daerah ini terdapat lahan rendah dan pada saat musim hujan tiba daerah tersebutlah yang menjadi tempat genangan air," ungkap Kadus 1/
Dengan pemasangan lubang resapan air tersebut, diharapkan dapat menjadi langkah awal hilangnya genangan air di Desa Jetis, Purbalingga.
Ke depannya masyarakat Desa Jetis paham bagaimana mengatasi genangan air dengan membuat lubang resapan air.
Tim PPK OrmawaHMTG "dr.Bumi" Unsoed pun akan selalu melakukan pemantauan terhadap lubang resapan air yang telah dilaksanakan.
Baca juga: Unsoed Purwokerto kukuhkan lima guru besar baru
Baca juga: Akademikus Unsoed: Penggunaan pupuk nitrogen buatan rugikan petani
Pemilihan lokasi tersebut dilakukan dengan memperhatikan wilayah yang sering keterdapatan genangan air yang diawali survei mengenai lokasi yang rawan genangan air.
Survei tersebut dilakukan dengan menanyakan kepada warga sekitar maupun perangkat desa agar sesuai dengan tujuan yang sudah direncanakan, yakni terkait dengan lubang resapan air tersebut.
Kepala Dusun (Kadus) 1 Desa Jetis Budi Waluyo mengakui wilayah tersebut sering terdapat genangan air terutama ketika sudah memasuki musim hujan.
Menurut dia, curah hujan yang tinggi dan letak geografis desa berada di sebelah sungai besar membuat air tersebut sulit untuk masuk ke dalam tanah.
"Apalagi pernah air sungai tersebut meluap hingga ke rumah-rumah warga," tegasnya.
Hal tersebut menjadi pokok utama adanya pemasangan lubang resapan air di Desa Jetis. Lubang resapan air (biopori) merupakan lubang-lubang kecil yang dibuat di tanah dengan tujuan, yaitu meningkatkan daya infiltrasi air ke dalam tanah dan mengurangi genangan pada permukaan tanah.
Baca juga: Unsoed-BNNK Banyumas komitmen cegah narkoba di lingkungan kampus
Selain itu, lubang resapan tersebut memiliki manfaat ekologis yang penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dalam tanah dan mengelola air hujan dengan lebih efisien.
Dalam pemasangan lubang resapan air atau biopori, Tim PPK Ormawa HMTG "dr.Bumi" Unsoed dibantu oleh beberapa warga Desa Jetis dan dilakukan terhadap 10 titik lubang resapan air. Lubang tersebut dibuat menggunakan bor tanah dengan kedalaman 80 centimeter dan disesuaikan dengan kondisi pipa yang akan dipasang.
"Untuk pemasangan biopori ini memang sudah kami survei terhadap daerah-daerah yang sering keterdapatan genangan air. Kami fokuskan pada RT 01 dan RT 04 karena pada daerah ini terdapat lahan rendah dan pada saat musim hujan tiba daerah tersebutlah yang menjadi tempat genangan air," ungkap Kadus 1/
Dengan pemasangan lubang resapan air tersebut, diharapkan dapat menjadi langkah awal hilangnya genangan air di Desa Jetis, Purbalingga.
Ke depannya masyarakat Desa Jetis paham bagaimana mengatasi genangan air dengan membuat lubang resapan air.
Tim PPK OrmawaHMTG "dr.Bumi" Unsoed pun akan selalu melakukan pemantauan terhadap lubang resapan air yang telah dilaksanakan.
Baca juga: Unsoed Purwokerto kukuhkan lima guru besar baru
Baca juga: Akademikus Unsoed: Penggunaan pupuk nitrogen buatan rugikan petani