Kudus (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengirim sampel kerok kulit dan darah dari 15 ekor ternak ke laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Yogyakarta untuk memastikan ada tidaknya serangan virus lumpy skin disease (LSD) karena ternak tersebut memiliki gejala seperti terserang LSD.
"Pengiriman dilakukan pekan sebelumnya dan saat ini masih menunggu hasilnya," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Agus Setiawan di Kudus, Kamis.
Ia mengungkapkan sapi-sapi itu diambil sampelnya karena terindikasi terserang LSD, di antaranya kulitnya mengalami benjolan dan seperti terserang cacar pada manusia.
Bahkan, imbuh dia, lebar benjolan lebih besar dibandingkan sapi yang sebelumnya juga mengalami gejala serupa, namun sampel yang dikirimkan ke BBVet negatif LSD.
"Harapannya, 15 ekor sapi yang terindikasi LSD tersebut juga negatif seperti halnya sapi yang sebelumnya juga memiliki gejala yang hampir sama," ujarnya.
Dari belasan ekor sapi tersebut, tiga ekor berasal dari Desa Singocandi, Desa Karangampel dua ekor, Desa Kaliwungu enam ekor, dan Desa Lambangan empat ekor.
Untuk menghindari penularan, sapi-sapi yang masih menunggu hasil uji laboratorium itu dipisahkan dengan sapi yang sehat.
"Kami terus melakukan pemantauan terhadap semua ternak kerbau maupun sapi di Kabupaten Kudus, karena di kabupaten tetangga sudah ada temuan LSD. Ketika ada temuan, tentunya bisa langsung ditangani sehingga potensi kesembuhannya juga besar," ujarnya.
Sementara peternak, kata dia, juga diedukasi terkait indikasi ternak terjangkit LSD dan upayanya.
Para peternak juga diminta untuk menjaga kebersihan kandang dan ternaknya, sehingga ternaknya tidak mudah terjangkit penyakit, termasuk LSD. Upaya lainnya, pemberian antibiotik terhadap semua hewan ternak di Kabupaten Kudus untuk mencegah penularan LSD.
"Peternak yang hendak membeli ternak dari luar daerah juga harus waspada, pastikan ternak yang dibeli dalam kondisi sehat," ujarnya.
Sementara itu jumlah populasi ternak sapi di Kabupaten Kudus mencapai 8.814 ekor dan kerbau sekitar 2.128 ekor. Sedangkan ternak kambing maupun domba mencapai 30.080 ekor.
Baca juga: Pemkab Boyolali genjot sosialisasi dan vaksinasi tekan kasus LSD
Berita Terkait
Program nyamuk wolbachia Kota Semarang dievaluasi awal 2025
Kamis, 14 November 2024 20:45 Wib
Belasan tim ikuti lomba drum band jenjang SMP di Banyumas
Kamis, 14 November 2024 14:25 Wib
Dinkes Blora ajak warga jaga kebersihan lingkungan untuk cegah DBD
Rabu, 13 November 2024 14:02 Wib
Dindik Banyumas gelar lomba karawitan SMP untuk tumbuhkan cinta budaya
Selasa, 12 November 2024 15:55 Wib
Banyumas siap laksanakan program makan bergizi gratis
Selasa, 12 November 2024 16:25 Wib
Dinkes Banyumas ajak masyarakat tidak jauhi penderita HIV/AIDS
Selasa, 12 November 2024 14:45 Wib
Sebanyak 179 guru di Cimahi belajar jurnalistik bersama ANTARA
Selasa, 12 November 2024 11:41 Wib
Kemenkumham Jateng instruksikan hemat anggaran perjalanan dinas
Senin, 11 November 2024 12:13 Wib