Banjarnegara (ANTARA) - Dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan, bedah kepala, dan leher dari Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara, Jawa Tengah dr Supriyo SpTHTKL mengimbau masyarakat untuk tidak asal menggunakan alat bantu dengar ketika ada keluhan gangguan pendengaran.
"Secara filosofi, alat bantu dengar berbeda dengan kacamata. Kalau kacamata, semakin sering dipakai akan makin baik, sedangkan alat bantu dengar tidak seperti itu karena penggunaannya hanya saat dibutuhkan untuk membantu komunikasi," katanya dalam keterangan di Banjarnegara, Selasa.
Selain itu, kata dia, penggunaan kacamata akan tetap bagus meskipun mata yang rusak hanya satu.
Akan tetapi, katanya, untuk penggunaan alat bantu dengar cukup satu jika telinga yang mengalami gangguan pendengaran.
Baca juga: Pakai earphone terlalu lama akibatkan gangguan telinga
"Tidak perlu dua-duanya menggunakan alat bantu dengar kalau memang hanya satu telinga yang mengalami gangguan pendengaran. Kalau persoalan tuli bawaan lahir atau kongenital itu sulit untuk disembuhkan," katanya.
Menurut Supriyo, tuli bawaan lahir dapat disebabkan adanya kerusakan pada bagian telinga yang kemungkinan rusak saat dalam kandungan akibat adanya virus atau kurangnya asupan gizi ibu hamil.
Ia mengatakan solusi terbaik bagi anak yang mengalami tuli bawaan lahir adalah menyekolahkan ke sekolah luar biasa agar mampu berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa nonverbal.
"Saya juga mengharapkan masyarakat dapat meminimalisasi penggunaan headset yang terus-terusan, meminimalisasi bekerja dalam kebisingan. Hal ini bisa memicu rusaknya alat pendengaran," katanya.
Baca juga: Headphone ini Mampu Identifikasi Pengguna Melalui Telinga
Berita Terkait
Calon peserta Pilkada Sragen sayangkan perusakan APK
Minggu, 28 April 2024 16:05 Wib
Pemprov Jateng optimistis produksi pangan meningkat usai para petani terima 10 ribu Alsintan
Selasa, 23 April 2024 14:45 Wib
Layanan tera ulang alat UTTP di Kabupaten Banyumas kini hanya satu hari
Selasa, 26 Maret 2024 15:06 Wib
BBWS siagakan alat berat di Tanggul Sungai Wulan antisipasi jebol
Jumat, 15 Maret 2024 1:44 Wib
Mahasiswa KKN UNS ciptakan alat perangkap sampah di Pulau Delta
Rabu, 13 Maret 2024 12:59 Wib
Festival Hadrah 2024 di Solo
Sabtu, 24 Februari 2024 17:03 Wib
Tim gabungan Temanggung bersihkan alat peraga kampanye
Minggu, 11 Februari 2024 16:56 Wib
Bawaslu Semarang tertibkan APK kian menjamur jelang pemilu
Senin, 29 Januari 2024 14:02 Wib