Temanggung (ANTARA) - Bupati Temanggung Agus Setyawan mendorong penggunaan peralatan pertanian berbasis teknologi untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menekan harga pokok produksi (HPP) bidang pertanian, khususnya pada sebagai tanaman pangan.
"Salah satu upaya tersebut adalah mekanisme penggunaan peralatan berbasis teknologi," katanya pada Penanaman Padi Serempak dan Sarasehan Penyuluh Pertanian di area persawahan sekitar BPP Kecamatan Temanggung, Kamis.
Dalam kesempatan ini, turut diperagakan metode penanaman bibit padi jenis Inpari 32 dengan menggunakan alat bernama transplanter. Penggunaan alat tersebut, selain dapat menekan pengeluaran biaya tenaga kerja, juga memiliki kecepatan dan efisiensi hingga mencapai 60 persen.
Bupati Temanggung Agus Setyawan mengungkapkan, dengan transplanter, petani dapat menanam bibit padi di lahan seluas 1 hektare, hanya dengan waktu 3,5 sampai 5 jam, khususnya kontur lahan tanam yang datar.
"Harapannya, penggunaan alat ini nantinya dapat diadopsi oleh para petani di Temanggung. Ini sebagai salah satu solusi menekan HPP dan meningkatkan produktivitas pertanian," katanya.
Selain transplanter, turut dipamerkan juga mekanisasi penggunaan drone sebagai alat bantu penyemprotan pupuk dan pestisida di lahan pertanian.
Alat ini juga tak kalah membantu meringankan beban petani lantaran memiliki daya jelajah hingga mencapai 20 hektare per hari, dan memiliki kapasitas membawa 30 liter pupuk cair dan 25 kilogram granul.
Ia menyampaikan. kedua alat berbasis teknologi ini, merupakan upaya yang cukup efektif dalam menekan HPP pertanian. Terlebih, sejauh ini para petani terkendala tidak dapat menentukan harga hasil panen mereka.
"Maka dari itu, kami meminta para penyuluh pertanian, untuk terus membimbing petani agar memperoleh hasil maksimal dan menekan HPP. Ini sekaligus upaya menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah pusat," katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto menyampaikan, mekanisme penggunaan alat penunjang bidang pertanian ini akan dijadikan pilot project dalam rangka menuju petani milenial yang mandiri.
"Kita memiliki lahan tanam seluas sekitar 16.000 hektare. Khusus padi, kita gunakan varietas Inpari 32, sesuai selera masyarakat karena menghasilkan beras premium dengan nasi yang lengket dan pulen," katanya.
Baca juga: Tim gabungan Temanggung melakukan rampcheck kendaraan di garasi bus

