Menikmati keindahan wisata terpadu binaan Pertamina Cilacap di Kutawaru
Ada pemberdayaan UMKM yang bermuara pada pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pembangunan wisata terpadu Mamaku ini
Cilacap (ANTARA) - Langit di atas Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, selalu bermandikan cahaya keemasan pada malam hari.
Di sebuah dermaga dengan lantai berhias lukisan tiga dimensi, pengunjung wisata malam bergantian mengambil foto atau swafoto dengan latar cahaya keemasan yang bersumber dari gemerlap lampu area Kilang Pertamina Internasional Unit Cilacap.
Mereka adalah pengunjung wisata malam menyusuri Sungai Bengawan Donan yang membelah area kilang dengan Kelurahan Kutawaru di seberang belakangnya. Kapal wisata dirancang khusus mengangkut para penumpang di malam hari, dengan layanan setiap Jumat dan Sabtu malam.
"Keren, sering lhiat foto teman-teman dengan background kilang Pertamina, penasaran. Akhirnya membuktikan sendiri, bagus," kata Agus, pengunjung wisata malam asal Kelurahan Gunung Simping, Kecamatan Cilacap Tengah.
Susur sungai menjadi salah satu layanan paket wisata terpadu bertajuk Masyarakat Mandiri Kutawaru (Mamaku) dengan mengoptimalkan berbagai potensi lokal di kelurahan ini, antara lain tracking mangrove, stasiun sepeda, kolam pemancingan, kidz zone nature study, Mamaku Cycling Trip, Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) Patra Bahari Food Center, hingga menu khas kepiting di Kampoeng Kepiting.
Patra Bahari Food Center merupakan inisiatif Pertamina bersama Kelurahan Kutawaru, Lembaga Pemberdayaan dan Pembangunan Masyarakat Kelurahan (LPPMK) Kutawaru, dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat menata pedagang kuliner di area khusus, dengan desain lapak yang bersih dan rapi.
Ada 15 lapak yang buka setiap hari dari pukul 08.00-23.00 WIB, dengan sajian kuliner khas Kutawaru, seperti cimplung, olahan kepiting, mendoan, lotek, aneka minuman, dan lain-lain.
Salah seorang pedagang di Patra Bahari Food Center, Samirah mengaku senang karena tempat berjualannya selama ini sudah tertata lebih rapi dan bersih. “Alhamdulillah, terimakasih kepada Pertamina atas bantuan pembangunan tempat berjualan yang lebih nyaman. Harapannya semakin menarik pengunjung dan wisatawan,” ujarnya.
Senada dengan Samirah, Lurah Kutawaru Slamet mengapresiasi kepedulian Pertamina yang memfasilitasi tempat berjualan para pedagang yang selama ini mangkal di area Dermaga Kutawaru.
"Atas nama warga kami sampaikan penghargaan tinggi kepada Pertamina. Mudah-mudahan semakin meningkatkan perekonomian warga, seiring objek wisata Kutawaru ini semakin dikenal," katanya.
Baca juga: 100 anak ikuti khitanan massal Pertamina-Bazma Cilacap
Selanjutnya, hanya berjarak 2 km dari Patra Bahari Food Center, para petualang rasa akan dimanjakan dengan kuliner andalan kepiting di Kampoeng Kepiting di Jalan Nusa Sejati RT 03 RW 04, Dusun Lemah Lutik.
Kawasan ekowisata ini dibangun Pertamina bersama Kelompok Pembudidaya Ikan Masyarakat Mandiri Kutawaru (Pokdakan Mamaku) dimotori oleh sejumlah wanita TKI Purna. Area yang sejuk dan asri ditambah spot-spot swafoto kekinian, dijamin membuat pengunjung betah berlama-lama di tempat ini.
General Manager PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap Eko Sunarno hadir secara langsung meresmikan penggunaan Patra Bahari Food Center dan Kampoeng Kepiting, Rabu (8/9/2021).
Eko mengaku terkejut dengan kreativitas warga yang membangun wisata terpadu dengan mengoptimalkan potensi lokal. "Luar biasa. Ada Pujasera Patra Bahari Food Center yang mengangkat kuliner lokal, Kampoeng Kepiting yang terintegrasi dengan budidaya ikan kerapu, area pemancingan dan susur sungai. Semua potensi Kutawaru bisa diintegrasikan secara maksimal," katanya.
Menurut dia, hal itu juga menjadi wujud kontribusi Pertamina dalam menyukseskan program Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
"Ada pemberdayaan UMKM yang bermuara pada pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pembangunan wisata terpadu Mamaku ini. Pesan saya, masyarakat menjaga keberlangsungan dari apa yang sudah dibangun bersama-sama ini," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Pertamina menyerahkan bantuan 10 unit sepeda untuk mendukung Mamaku Cycling Trip di area Pujasera, 100 buah rompi untuk Pokdarkamtibmas dan Linmas, serta Pembangunan Pujasera Patra Bahari Food Center. Kegiatan juga dihadiri Senior Manager Operation and Manufacturing (SMOM) Didik Subagyo, Sekretaris Kecamatan Cilacap Tengah Yusuf Kuncoro, dan undangan terkait.
Secara terpisah, Pjs Area Manager Communication, Relations, and CSR PT KPI Unit Cilacap Edward Manaor Siahaan mengatakan pengembangan lingkungan sekitar menjadi upaya serius Pertamina memajukan masyarakat sekaligus implementasi program Environmental, Social, dan Governance (ESG).
"Di poin environmental melalui dukungan budi daya kepiting, serta poin social di pembinaan UMKM melalui konsep wisata terpadu Mamaku ini. Semoga manfaatnya terus berkelanjutan," katanya.
Baca juga: Watannas RI apresiasi persentase TKDN di Pertamina Cilacap
Baca juga: Pertamina Cilacap salurkan bantuan 61 konsentrator oksigen
Di sebuah dermaga dengan lantai berhias lukisan tiga dimensi, pengunjung wisata malam bergantian mengambil foto atau swafoto dengan latar cahaya keemasan yang bersumber dari gemerlap lampu area Kilang Pertamina Internasional Unit Cilacap.
Mereka adalah pengunjung wisata malam menyusuri Sungai Bengawan Donan yang membelah area kilang dengan Kelurahan Kutawaru di seberang belakangnya. Kapal wisata dirancang khusus mengangkut para penumpang di malam hari, dengan layanan setiap Jumat dan Sabtu malam.
"Keren, sering lhiat foto teman-teman dengan background kilang Pertamina, penasaran. Akhirnya membuktikan sendiri, bagus," kata Agus, pengunjung wisata malam asal Kelurahan Gunung Simping, Kecamatan Cilacap Tengah.
Susur sungai menjadi salah satu layanan paket wisata terpadu bertajuk Masyarakat Mandiri Kutawaru (Mamaku) dengan mengoptimalkan berbagai potensi lokal di kelurahan ini, antara lain tracking mangrove, stasiun sepeda, kolam pemancingan, kidz zone nature study, Mamaku Cycling Trip, Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) Patra Bahari Food Center, hingga menu khas kepiting di Kampoeng Kepiting.
Patra Bahari Food Center merupakan inisiatif Pertamina bersama Kelurahan Kutawaru, Lembaga Pemberdayaan dan Pembangunan Masyarakat Kelurahan (LPPMK) Kutawaru, dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat menata pedagang kuliner di area khusus, dengan desain lapak yang bersih dan rapi.
Ada 15 lapak yang buka setiap hari dari pukul 08.00-23.00 WIB, dengan sajian kuliner khas Kutawaru, seperti cimplung, olahan kepiting, mendoan, lotek, aneka minuman, dan lain-lain.
Salah seorang pedagang di Patra Bahari Food Center, Samirah mengaku senang karena tempat berjualannya selama ini sudah tertata lebih rapi dan bersih. “Alhamdulillah, terimakasih kepada Pertamina atas bantuan pembangunan tempat berjualan yang lebih nyaman. Harapannya semakin menarik pengunjung dan wisatawan,” ujarnya.
Senada dengan Samirah, Lurah Kutawaru Slamet mengapresiasi kepedulian Pertamina yang memfasilitasi tempat berjualan para pedagang yang selama ini mangkal di area Dermaga Kutawaru.
"Atas nama warga kami sampaikan penghargaan tinggi kepada Pertamina. Mudah-mudahan semakin meningkatkan perekonomian warga, seiring objek wisata Kutawaru ini semakin dikenal," katanya.
Baca juga: 100 anak ikuti khitanan massal Pertamina-Bazma Cilacap
Selanjutnya, hanya berjarak 2 km dari Patra Bahari Food Center, para petualang rasa akan dimanjakan dengan kuliner andalan kepiting di Kampoeng Kepiting di Jalan Nusa Sejati RT 03 RW 04, Dusun Lemah Lutik.
Kawasan ekowisata ini dibangun Pertamina bersama Kelompok Pembudidaya Ikan Masyarakat Mandiri Kutawaru (Pokdakan Mamaku) dimotori oleh sejumlah wanita TKI Purna. Area yang sejuk dan asri ditambah spot-spot swafoto kekinian, dijamin membuat pengunjung betah berlama-lama di tempat ini.
General Manager PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap Eko Sunarno hadir secara langsung meresmikan penggunaan Patra Bahari Food Center dan Kampoeng Kepiting, Rabu (8/9/2021).
Eko mengaku terkejut dengan kreativitas warga yang membangun wisata terpadu dengan mengoptimalkan potensi lokal. "Luar biasa. Ada Pujasera Patra Bahari Food Center yang mengangkat kuliner lokal, Kampoeng Kepiting yang terintegrasi dengan budidaya ikan kerapu, area pemancingan dan susur sungai. Semua potensi Kutawaru bisa diintegrasikan secara maksimal," katanya.
Menurut dia, hal itu juga menjadi wujud kontribusi Pertamina dalam menyukseskan program Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
"Ada pemberdayaan UMKM yang bermuara pada pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pembangunan wisata terpadu Mamaku ini. Pesan saya, masyarakat menjaga keberlangsungan dari apa yang sudah dibangun bersama-sama ini," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Pertamina menyerahkan bantuan 10 unit sepeda untuk mendukung Mamaku Cycling Trip di area Pujasera, 100 buah rompi untuk Pokdarkamtibmas dan Linmas, serta Pembangunan Pujasera Patra Bahari Food Center. Kegiatan juga dihadiri Senior Manager Operation and Manufacturing (SMOM) Didik Subagyo, Sekretaris Kecamatan Cilacap Tengah Yusuf Kuncoro, dan undangan terkait.
Secara terpisah, Pjs Area Manager Communication, Relations, and CSR PT KPI Unit Cilacap Edward Manaor Siahaan mengatakan pengembangan lingkungan sekitar menjadi upaya serius Pertamina memajukan masyarakat sekaligus implementasi program Environmental, Social, dan Governance (ESG).
"Di poin environmental melalui dukungan budi daya kepiting, serta poin social di pembinaan UMKM melalui konsep wisata terpadu Mamaku ini. Semoga manfaatnya terus berkelanjutan," katanya.
Baca juga: Watannas RI apresiasi persentase TKDN di Pertamina Cilacap
Baca juga: Pertamina Cilacap salurkan bantuan 61 konsentrator oksigen