Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Jawa Tengah mengungkapkan sebanyak 22 anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 yang tersebar di lima kecamatan dan diisolasi.
"Dari hasil tes usap terhadap anggota Bawaslu Boyolali ada 22 orang yang terkonfirmasi positif, dan mereka asal Kecamatan Juwangi, Andong, Wonosamodra, Gladagsari, dan Boyolali Kota," kata Kepala Dinkes Boyolali dokter Ratri S. Survivalina, di Kantor Dinkes Boyolali, Selasa.
Ratri S Survivalina mengatakan 22 anggota bawaslu yang terkonfirmasi positif dari Kecamatan Juwangi sebanyak tujuh orang, Andong (6), Wonosamodro (5), Gladagsari (3), dan Boyolali Kota (1).
Sebanyak 22 anggota Bawaslu Boyolali yang diketahui terkonfirmasi positif tersebut berdasarkan skrining atau penyaringan terhadap Bawaslu Boyolali. Dari 372 usulan anggota Bawaslu untuk dilakukan penyaringan, 126 orang di antaranya, telah dilakukan tes usap.
Baca juga: Istri dan empat anak Novel Baswedan juga positif COVID-19
Menurut Ratri S Survivalina, sebanyak 126 anggota yang telah dilakukan tes usap tersebut, 89 orang di antaranya, sudah keluar hasilnya dengan 22 orang terkonfirmasi positif COVID-19. Sedangkan, sisanya negatif.
"Kami kini masih menunggu hasil tes usap untuk 37 orang anggota Bawaslu lainnya," kata Ratri.
Menurut Ratri, sebanyak 22 anggota Bawaslu dari lima kecamatan tersebut diminta langsung melakukan isolasi. Selain itu, kantor tempat bertugas juga dilakukan penyemprotan disinfektan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Di tempat terpisah, Ketua Bawaslu Boyolali Taryono mengatakan pihaknya langsung mengambil langkah cepat, anggota Panitia pengawas Kecamatan (Panwascam) atau panitia pengawas pemilu kelurahan/desa (PKD) yang terkonfirmasi positif diminta langsung melakukan baik isolasi mandiri maupun isolasi di rumah sakit darurat (RSD) COVID-19 Boyolali.
Menurut Taryono, dari 22 anggotanya yang terkonfirmasi positif tersebut paling banyak merupakan PKD. Agar tahapan Pilkada serentak 2020 berjalan lancar, untuk sementara tugas PKD yang positif ini, diambil alih oleh Panwascam.
Selain itu, anggota panwascam yang terkonfirmasi, juga tugas-tugasnya diambil alih oleh Bawaslu Kabupaten Boyolali. Misalnya, Panwascam Andong, ada tiga positif, sehingga langsung tugasnya diambil alih hingga tanggal 13 September mendatang.
Padahal, kata Taryono, Bawaslu Boyolali saat ini, terutama di tingkat panwascam memiliki tugas penting, yakni mengawal pleno rekapitulasi daftar pemilih hasil pemutakhiran tingkat kecamatan dan penyampaian kepada KPU Kabupaten Boyolali.
"Hasil pencocokan dan penelitian data pemilih ini, tahapan sangat penting untuk melindungi hak pilih masyarakat," katanya.
Baca juga: Positif COVID-19 di Boyolali bertambah 45 orang
Baca juga: Pasien tak jujur, delapan dokter terpapar COVID-19