BLK Boyolali produksi masker bantu masyarakat cegah COVID-19
Boyolali (ANTARA) - Balai Latihan Kerja (BLK) Teras Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah telah memproduksi masker untuk membantu masyarakat dan tenaga medis dalam pencegahan penyebaran virus corona penyebab COVID-19.
Puluhan penjahit di BLK Teras Boyolali yang memproduksi masker, juga alat pelindung diri (APD) untuk membantu tenaga kesehatan dalam mencegah penyebaran COViD-19, kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali, Syawaludin, di Boyolali Selasa.
Menurut Syawaludin pembuatan masker dan APD untuk tenaga medis tersebut diprakarsai langsung oleh Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnakar) Boyolali, karena BLK di bawah naungan Dinkopnaker.
"Sebanyak 2.000-nan lebih masker produksinya sudah dibagikan kepada masyarakat secara gratis. Antara lain, dibagikan melalui Pemerintah Desa Randusari, Mliwis, Kecamatan Cepogo dan masyarakat sekitar BLK Boyolali.
Menurut dia, pembuatan masker dan APD tersebut sebagai langkah konkret percepatan penanganan wabah COVID-19 di Boyolali. Sehingga, BLK yang memiliki program pelatihan menjahit berupaya membantu pemerintah dalam penanganan kasus COVID-19 dengan cara memproduksi masker dan APD untuk tenaga medis.
Perlengkapan APD tersebut, kata dia, untuk membantu ketersediaan untuk tenaga medis khususnya yang ada di RSUD Pandan Arang Boyolali.
Menurut dia, APD tersebut terbuat dari bahan kain katun 100 persen. Hal itu, sesuai dengan ketentuan APD untuk tenaga medis. Bahan kain katun didatangkan langsung dari Jakarta. Semua bahan ini semuanya dari Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19.
"Kami produksi APD untuk tenaga medis ini, dibantu oleh 12 penjahit yang merupakan peserta pelatihan dan instruktur BLK Boyolali," katanya.
Selain itu, lanjut dia, juga ada penjahit dari alumni peserta pelatihan BLK Boyolali, sehingga produksi rata-rata setiap orang mampu 4-5 stel APD.
"Kami berharap dalam lima hari ke depan bahan kain yang diberikan sudah dapat selesai semuanya," katanya.
Puluhan penjahit di BLK Teras Boyolali yang memproduksi masker, juga alat pelindung diri (APD) untuk membantu tenaga kesehatan dalam mencegah penyebaran COViD-19, kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali, Syawaludin, di Boyolali Selasa.
Menurut Syawaludin pembuatan masker dan APD untuk tenaga medis tersebut diprakarsai langsung oleh Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnakar) Boyolali, karena BLK di bawah naungan Dinkopnaker.
"Sebanyak 2.000-nan lebih masker produksinya sudah dibagikan kepada masyarakat secara gratis. Antara lain, dibagikan melalui Pemerintah Desa Randusari, Mliwis, Kecamatan Cepogo dan masyarakat sekitar BLK Boyolali.
Menurut dia, pembuatan masker dan APD tersebut sebagai langkah konkret percepatan penanganan wabah COVID-19 di Boyolali. Sehingga, BLK yang memiliki program pelatihan menjahit berupaya membantu pemerintah dalam penanganan kasus COVID-19 dengan cara memproduksi masker dan APD untuk tenaga medis.
Perlengkapan APD tersebut, kata dia, untuk membantu ketersediaan untuk tenaga medis khususnya yang ada di RSUD Pandan Arang Boyolali.
Menurut dia, APD tersebut terbuat dari bahan kain katun 100 persen. Hal itu, sesuai dengan ketentuan APD untuk tenaga medis. Bahan kain katun didatangkan langsung dari Jakarta. Semua bahan ini semuanya dari Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19.
"Kami produksi APD untuk tenaga medis ini, dibantu oleh 12 penjahit yang merupakan peserta pelatihan dan instruktur BLK Boyolali," katanya.
Selain itu, lanjut dia, juga ada penjahit dari alumni peserta pelatihan BLK Boyolali, sehingga produksi rata-rata setiap orang mampu 4-5 stel APD.
"Kami berharap dalam lima hari ke depan bahan kain yang diberikan sudah dapat selesai semuanya," katanya.