"Diajak ngobrol, diajak berembuk agar terselesaikan, nolaknya dasarnya apa? Saya kira tidak ada yang tidak bisa diajak berembuk," kata Gubernur Ganjar di Semarang, Jawa Tengah, Jumat.
Ganjar menegaskan bahwa pelayanan transportasi kepada masyarakat berupa BRT Transjateng merupakan realisasi janji politik dirinya sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng) yang ingin memberikan moda transportasi murah dan mudah, khususnya bagi kalangan buruh.
"Rembukan saja, biasanya urusannya jalur dan frekuensi," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Baca juga: Tarif BRT Transjateng naik, Pemprov tetap berikan subsidi
Orang nomor satu di Jateng itu mengaku sudah memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah untuk menyelesaikan polemik penolakan BRT Transjateng Koridor III.
Sebelumnya sejumlah pengemudi angkutan umum di Kota Semarang memprotes rencana pembukaan rute BRT Transjateng Kendal-Semarang yang melewati Kawasan Industri Wijayakusuma.
Mereka khawatir jumlah penumpang angkutan umum akan berkurang dengan dioperasikannya BRT Transjateng untuk melayani rute tersebut.
Pihak BRT Trans Semarang ternyata juga belum diajak berbicara mengenai rencana pengoperasian Transjateng koridor III tersebut, padahal rute TransSemarang sudah terhubung dari perbatasan dan bisa diintegrasikan.(LHP)
Baca juga: Pengamat: Tata Ulang Sistem Transportasi di Semarang
Baca juga: Pemprov Siapkan Rute Lain BRT Transjateng