Temanggung (ANTARA) - Jenis kopi lanang akhir-akhir ini diminati masyarakat pecinta kopi, bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri, kata pemilik produk Mulia Kopi warga Muncar, Gemawang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Sarwadi.
Sarwadi di Temanggung, Selasa, mengatakan untuk dalam negeri permintaan kopi lanang bukan hanya di Pulau Jawa tetapi juga ada yang dari Kalimantan.
"Permintaan jenis kopi lanang untuk dalam negeri rata-rata 15 kilogram per bulan dengan harga Rp170 ribu per kilogram, baik sangrai maupun bubuk," katanya.
Sebagai perbandingan, harga kopi bubuk merek terkenal tidak sampai Rp100.000/kg.
Ia menuturkan untuk permintaan luar negeri melalui orang ketiga, sementara ini dari Korea, permintaan belum rutin, tetapi sekali pengiriman 25 kilogram.
Kopi lanang sering dianggap istimewa oleh mereka yang menyukai cita rasa tidak biasa. Jika menyukai kopi-kopi langka maka kopi lanang bisa menjadi salah satu pilihan tepat.
Pada umumnya dalam kulit ceri kopi ada dua biji (dikotil), namun juga ada yang satu biji (monokotil) yang disebut kopi lanang.
"Kandungan cita rasa kopi sebenarnya lebih banyak pada kopi lanang dan kopi lanang lebih pekat," katanya.
Ia menuturkan selama ini tidak ada kendala untuk mendapatkan kopi lanang karena di setiap tanaman kopi ada kopi lanang meskipun jumlahnya sedikit.
"Tidak ada kesulitan untuk mendapatkan kopi lanang, sangat banyak di tingkat petani, karena biasanya petani menyortir jenis kopi ini," katanya.