Temanggung, Jawa Tengah (ANTARA) - Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kedu Utara, yang mencakup wilayah Kendal, Magelang, Semarang, Temanggung, dan Wonosobo, menghasilkan 161,989 ton kopi (green bean) pada masa panen 2025.
Administratur KPH Kedu Utara Andrie Syailendra di Temanggung, Jateng, Sabtu, menyampaikan sebanyak 161,989 ton kopi tersebut dihasilkan 114 lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) yang ada di KPH Kedu Utara.
Ia menuturkan sistemnya bagi hasil dengan petani atau LMDH.
"Dari produksi kopi tersebut sharing 30 persen untuk Perhutani sebanyak 48,590 ton kopi dan untuk LMDH sebanyak 70 persen yaitu 113,378 ton," katanya.
Ia menyebutkan paling banyak penghasil kopi adalah Kabupaten Temanggung, dengan luas lahan mencapai 6.188 hektare dari 58 LMDH yang menghasilkan 153,080 ton kopi.
Disusul, Magelang dari luas lahan 873,80 hektare dengan jumlah 24 LMDH, yang menghasilkan 4,626 ton kopi.
Ketiga adalah Kabupaten Kendal dengan luas lahan 1.455 hektare yang digarap 13 LMDH menghasilkan 3,970 ton.
Selanjutnya, wilayah Semarang dengan luas lahan 175 hektare dari 5 LMDH, menghasilkan 148 kilogram kopi dan Wonosobo dengan luas lahan 76 hektare dari 4 LMDH menghasilkan 143 kilogram.
Ia menuturkan, penghasilan kopi di Wonosobo paling sedikit karena baru merintis LMDH untuk mengembangkan kopi.
"Kita berharap agar masyarakat petani beralih dari tanaman semusim ke tanaman kopi," katanya.
Baca juga: Pemkab Purbalingga perkuat dukungan bagi petani kopi

