Banyumas (Antaranews Jateng) - Warga Desa Sunyalangu, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan wahana wisata edukasi "Angkruk Logawa" yang berlokasi di tepi Sungai Logawa, kata inisiator "Angkruk Logawa" Muhammad Adib.
"Konsep 'Angkruk Logawa' ini sebenarnya wisata edukasi. Di sini nantinya menjadi arena bermain bagi anak-anak tapi lebih ke permainan
tradisional seperti egrang, panggal, layang-layang, kitiran, dan sebagainya, pokoknya permainan tradisional," katanya di Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, Banyumas, Kamis.
Ia mengatakan pembangunan wahana wisata "Angkruk Logawa" atas kerja sama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) "Ardi Kencana", Karang Taruna, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sunyalangu itu ditujukan agar anak-anak dapat mengurangi ketergantungan terhadap gawai (gadget, red.).
Selain itu, kata dia, wahana wisata "Angkruk Logawa" juga dijadikan sebagai tempat untuk berkemah yang tidak memerlukan tenda.
Dalam hal ini, lanjut dia, pihaknya menyediakan sembilan gubuk bambu yang berfungsi sebagai pengganti tenda.
"Ke depan, kami berencana tidak hanya untuk berkemah bagi pelajar atau mahasiswa, juga bisa untuk keluarga. Nantinya akan kami sediakan dapur bagi keluarga yang ingin memasak sendiri, kami juga siapkan tanaman sayuran yang bisa dipetik dan dimasak sendiri oleh tamu," katanya.
Ia mengharapkan wahana wisata "Angkruk Logawa" dapat dibuka pada tahun baru 2019 meskipun belum maksimal karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan.
Terkait dengan biaya sewa gubuk bambu, Adib mengatakan pihaknya merencanakan tarif pelajar atau mahasiswa sebesar Rp10.000 per orang untuk satu malam.
"Sementara tarif untuk keluarga yang akan bermalam direncanakan sebesar Rp50.000 per orang sudah termasuk makan malam, api unggun, dan sarapan. Kalau satu keluarga terdiri atas empat orang, jatuhnya Rp200.000, bisa tidur nyaman, menikmati suasana pedesaan, mendengarkan gemericik air Sungai Logawa, dan mendapat makan," jelasnya.
Sementara itu, Ketua LMDH "Ardi Kencana" Khoerudin mengatakan pihaknya juga menawarkan wisata pertanian dengan mengajak pengunjung untuk berlatih menanam padi di sawah.
"Bahkan, pengunjung juga dapat belajar mengolah sawah dengan menggunakan kerbau sehingga bisa menjadi momentum menarik untuk berfoto," katanya.